Soal Baliho FPI, Rocky Gerung Komentari Istana Negara

- 23 November 2020, 13:42 WIB
Rocky Gerung./
Rocky Gerung./ /instagram.com/rocky_gerung_official/

KABAR JOGLOSEMAR - Rock Gerung belum lama ini berkomentar terkait polemik baliho FPI yang belakangan ini menghebohkan masyarakat.

Pasalnya bebebrapa waktu lalu sempat ada penurunan baliho FPI yang di dalamnya terdapat gambar Habib Rizieq oleh aparat TNI yang diduga bergerak dari isntruksi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Ia berkomentar atas tindakan Istana Negara yang dinilai defensif sekaligus offensif di saat yang bersamaan menanggapi kasus tersebut.

Menurutnya, sikap yang diambil tersebut justru merupakan langkah yang dinilai berbahaya.

Baca Juga: Warga Petamburan Ogah-Ogahan Ikuti Rapid Test

Hal itu dikatakan oleh Rock Gerung melalui perbincangan di kanal YouTube miliknya di Rocky Gerung Official.

Dilansir KabarJoglosemar.com dari Galamedia News dalam artikel bejudul Rocky Gerung: Jangan Salahkan Masyarakat Muncul Meme Sarkas yang Mengolok-olok TNI, perbincangan itu juga menghadirkan Hersubeno Arief.

Rocky menagih pihak Istana untuk memberi kejelasan perihal peristiwa tersebut.

Soalnya sebelumnya adanya pernyataan dari Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian menyanggah anggapan bahwa langkah TNI tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Namun menurut Rocky, Donny terkesan menyetujui langkah Pangdam Jaya tersebut.

Baca Juga: DIY Zona Merah Corona, Jumlah Kasus COVID-19 di Sleman Tertinggi

Baca Juga: BLT Subsidi Upah Tahap 5 Gelombang 2 Belum Cair, Ini Cara Cek Penerimanya

Di sisi lain, Moeldoko sempat menyatakan hanya ada tiga orang yang bisa berbicara mewakili istana, yakni dirinya, Pratikno dan Pramono Anung.

Hal itu membuat pernyataan sebelumnya menjadi ambigu. Keambiguan Istana saat ini membuat Rocky Gerung menilai pemerintah terkesan menghindari masalah Habib Rizieq di Petamburan.

"Kelihatannya masalah di Petamburan itu dihindari oleh Istana. Diam-diam Istana bersifat defensif sekaligus ofensif. Defensif terkait festival politik DKI Jakarta," ungkap Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, langkah istana seperti itu justru berbahaya. "Bahaya. Istana tak menentukan ini salah atau bisa dibenarkan. Jadi ambigu," sambung dia.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Belum Cair, Pekerja dengan 7 Rekening Ini Tidak Bisa Dapat

Baca Juga: Viral Unggahan TikTok, Ada Foto Jokowi dan Puan Maharani Disebut Keturunan Binatang

Oleh sebab itu, Rocky lantas menuturkan jangan salahkan masyarakat apabila muncul meme sarkas yang mengolok-olok TNI.

"Ini akan jadi blunder berikutnya. Yang akan jadi meme baru di dalam perdebatan politik Jakarta," kata Rocky.

Rocky Gerung kemudian mendesak kembali Presiden Jokowi untuk tegas apabila tahu menahu perihal permasalahan yang tengah panas tersebut.

Menurutnya, Presiden Jokowi harus memberi sanksi lantaran militer saat mengambil inisiatif seharusnya meminta pertimbangan paglima tertinggi.

"Itu artinya kalau Presiden tahu menahu, Presiden memberi sanksi. Kalau militer mengambil inisiatif harus minta izin panglima tertinggi," ucapnya.

Baca Juga: Cek, Ini Daerah yang Masuk Daerah Rawan Bencana Merapi

Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai kini Istana seolah mengambil keuntungan dari politik publik. Sebab, Istana mengumpan kembali perdebatan ke publik tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya.

"Istana mengambil keuntungan dari opini publik. Itu berbahaya, istana mengumpankan lagi perdebatan, dia tidak ingin selesaikan," cetus Rocky.

Dengan begitu, Rocky Gerung menyebut asal muasal semua masalah Habib Rizieq disebabkan oleh Istana.

"Jadi segala macam kericuhan terjadi dimulai karena ketidakjelasan Istana yang diakibatkan ketidaktahuan istana yg tidak menentukan status hari ini," tandasnya.*** (Dicky Aditya/Galamedia News)

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x