Kondisi Medan yang Berat di NTT Menyulitkan Bantuan Segera Tiba

- 5 April 2021, 20:03 WIB
Kondisi rumah warga yang diterjang banjir di NTT
Kondisi rumah warga yang diterjang banjir di NTT /Dok BNPB
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Kondisi medan atau geografis di NTT, khususnya daerah-daerah yang saat ini dilanda banjir bandang dan angin kencang, yang berat menyulitkan alat berat dan berbagai bantuan tiba di lokasi.
 
Ruas jalan yang rusak maupun tergenang air, tertimbun lumpur, jembatan yang terputus, angin yang sangat kencang dan gelombang laut yang tinggi menyulitkan kendaraan masuk ke wilayah atau lokasi bencana.
 
"Saya sebagai Gubernur NTT saja belum bisa berangkat dari Kupang ke lokasi karena angin yang sangat kencang sehingga pesawat belum bisa terbang," kata Gubernur NTT Victor Laiskodat dikutup Kabar Joglosemar dari wawancara metrotv pada hari Senin 5 April 2021.
 
 
 
Menurut Gubernur NTT, kondisi geografis NTT yang terdiri dari pulau-pula membuat transportasi hanya mengandalkan angkutan laut dan udara.
 
Sementara dalam kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang, angkutan laut dan udara tidak bisa beroperasi karena gelombang laut yang tinggi dan angin yang sangat kencang.
 
Sementara untuk angkutan darat, menurut Gubernur NTT, juga sangat sulit karena banyak jalan yang rusak maupun terendam banjir dan tertimbun longsor. Jembatan-jembatan pun terputus sehingga alat berat belum bisa masuk ke lokasi bencana.
 
 
 
"Lebih parah lagi karena warga tinggal di lereng bukit atau gunung sehingga akses jalan menuju ke sana sangat sulit. Meski demikian, pemerintah tetap berusaha dengan segala cara untuk membantu dan mengatasi masalah yang dihadapi warga korban bencana," kata Victor Laiskodat.
 
 
 
Menurut Victor Laiskodat, untuk pertama kali NTT mengalami siklon tropis seperti ini. Dengan kondisi kepulauan seperti ini dengan keterbatasan alat berat bantuan sangat sulit untuk segera sampai ke tujuan.
 
Sementara Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan, selain bantuan darurat berupa makanan dan pakaian untuk bisa segera digunakan oleh para korban bencana alam juga perbaikan infrastuktur yang rusak. Hal ini penting agar bantuan segera sampai ke lokasi.
 
Menurut Rachmat Gobel, bencana alam banjir bandang dan angin kencang tidak hanya terjadi di Kupang dan Pulau Timor, tapi juga di Pulau Sumba, Pulau Flores, Pulau Lembata, Pulau Adonara dan di Malaka.
 
 
"Bencana alam banjir bandang dan angin kencang hampir merata di NTT karena pusat siklon tropis ada di NTT. Karena itu penanganan darurat harus segera dilakukan," kata Rachmat Gobel dikutip Kabar Joglosemar dari metrotv.***
 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x