Puluhan Warga Hilang Terbawa Banjir Bandang di Flores Timur

- 5 April 2021, 08:17 WIB
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc.
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc. /HUMAS BNPB/ANTARA FOTO
 
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Sampai hari Minggu 4 April 2021 malam, sedikitnya 27 warga masih belum diketemukan atau hilang terbawa banjir bandang di Flores Timur, NTT. Sementara korban meninggal dunia sebanyak 61 orang.
 
Banjir bandang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu 4 April 2021 pukul 01.00 waktu setempat. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di puncak Gunung Lewotolok itu membawa material lahar dingin, pasir dan batu yang menerjang rumah-rumah warga.
 
Menurut data BPBD Kabupaten Flores Timur, sampai pukul 17.30 WIB, tercatat masih ada 27 warga yang diperkirakan masih hilang akibat banjir bandang. Dari data sementara BPBD Flotim yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman bnpb.go.id hingga hari Minggu 4 April 2021 pukul 17.30 WIB, banjir bandang melanda 4 desa di 3 kecamatan,Kabupaten Flotim, Nusa Tenggara Timur. 
 
 

BPBD Flotim menyebut data sementara ada 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang. Dan BPBD akan melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan guna pemutakhiran data.

Wilayah yang terdampak seperti di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, kemudian Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Secara rinci, BPBD Flores Timu menyebutkan jumlah korban di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng sebanyak, 35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak. Sementara di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, ada 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang. 
 
 
 
Kemudian, di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, ada 3 warga meninggal dunia dan 1 orang hilang dan total 40 KK terdampak.
 
Selain menelan korban jiwa dan hilang maupun rumah rusak,banjir bandang juga mengakbatkan 5 jembatan putus. Di Desa Nelelamadike ada puluhan rumah warga tertimbun lumpur, sementara di Kecamatan Adonara Barat ada dan puluhan rumah terendam banji.

Bupati Lembata  bersama jajaran berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana. Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan,dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan unsur terkait lain. 

Baca Juga: Nonton Vincenzo Ep 13 Sub Indo di Netflix

Baca Juga: Dugaan Sosok Kakek yang Ledakkan Bom Mobil Logan Lee di Penthouse 2

Menurut BPBD Flores Timur, bencana banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di 3 kecamatan terjadi sejak hari Minggu 4 April 2021 dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x