Mengenal Perang Gerilya, Strategi di Balik Kesuksesan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta

1 Maret 2021, 11:38 WIB
Ilustrasi perang gerilya saat Serangan Umum 1 Maret/ /Sumber: hukumnas.com

 

KABAR JOGLOSEMAR – Serangan militer besar-besaran seperti Serangan Umum 1 Maret tahun 1949 silam tentu menggunakan strategi khusus agar bisa sukses dan berhasil.

Strategi yang dipakai dalam serangan umum tersebut adalah strategi perang gerilya.

Tak hanya dalam peristiwa itu, perang gerilya cukup sering digunakan ketika perang melawan Belanda.

Alasannya, perang gerilya adalah strategi perang yang bagus di mana musuh menjadi tidak tahu bila pasukan kita tengah bergerak untuk menyerbu.

Baca Juga: 7 Hal Menarik Tentang Pamali Duduk di Depan Pintu, Seret Rezeki hingga Sulit Dapat Jodoh

Baca Juga: Gorong-gorong, Salah Satu Kunci Keberhasilan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta

Sehingga, kemungkinan besar serangan kita akan berhasil karena musuh dalam kondisi tidak siap.

Terbukti, perang gerilya dilaksanakan ketika Serangan Umum 1 Maret 1949 terjadi di Yogyakarta dan berhasil memukul mundur pasukan Belanda.

Saat Serangan Umum 1 Maret itu, perang gerilya dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman yang kala itu dalam kondisi sakit pasca operasi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Melayat Mantan Hakim Agung, Artidjo Alkostar

Baca Juga: Millen Cyrus Positif Narkoba Jenis Benzo, Ini Kata BNN

Taktik perang gerilya sendiri biasanya berpindah-pindah dan melalui daerah yang terpencil dan jarang dijamah orang, misalnya pegunungan, perbuktian, sungai, hutan, dan lain-lain.

Pada saat akan melakukan Serangan Umum 1 Maret itu, para pasukan memasuki kota Yogyakarta lewat gorong-gorong yang letaknya di bawah jalan raya. Sehingga, pihak Belanda sama sekali tidak melihat pergerakan pasukan.

Penyerangan yang dilakukan secara cepat membuat Belanda kewalahan sehingga Belanda akhirnya kalah.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret: Aldebaran Bohong Lagi, Andin Masih Cari Tahu Kebenarannya?

Baca Juga: PPnBM 0% Berlaku Hari Ini, Simak 21 Tipe Mobil yang Dapatkan Insentifnya

Sebenarnya, Serangan Umum 1 Maret dilakukan secara serentak dan besar-besaran di berbagai daerah di wilayah Indonesia.

Namun, yang menjadi fokus utama adalah Yogyakarta karena saat itu merupakan ibukota Indonesia.

Hasil dari perang gerilya tersebut membuat pasukan Indonesia berhasil merebut kembali Yogyakarta selama enam jam.

Baca Juga: Lagu Kpop Hilang dari Spotify, Ini Deretan Kpop Idol yang Terdampak, dari SEVENTEEN hingga IU

Dunia luar pun percaya bahwa ternyata Indonesia masih ada dan tidak seperti yang dipropagandakan Belanda.***

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler