Hari Ini Rabu Abu Mengawali Puasa dan Pantang Masa Prapaskah dan Paskah2021

17 Februari 2021, 06:41 WIB
Ilustrasi Rabu Abu /Pixabay.com/Grzegorz Krupa
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Hari ini, Rabu 17 Februari 2021, umat Katolik di seluruh dunia merayakan Rabu Abu mengawali masa puasa dan pantang untuk memasuki Prapaskah dan Paskah 2021.
 
Pada hari Rabu Abu yang menjadi awal masa pantang dan puasa memasuki Prapaskahdan Paskah itu, umat Katolik sedunia, termasuk Indonesia, mengadakan misa atau ibadat.
 
Dalam misa atau ibadat, umat Katolik akanmendapatkan abu yagng dioleskan ke dahi masing umat.
 
Baca Juga: Wamenkumham Sebut Eddy Prabowo dan Juliari Batubara Pantas Diancam Hukuman Mati
 
Baca Juga: Liga Champions, Hatrik Mbape Bawa PSG Taklukkan Barcelona 4-1 di Kandang Sendiri
 
Penaburan atau pengolesan abu di dahi umat sebagai simbol bahwa manusia sebagai makhluk lemah yang berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
 
Perayaan Rabu Abu juga sebagai awal masa pertobatan bagi umat Katolik.
 
Pelaksanaan perayaan Rabu Abu sebagai awal masa puasa dan pantang memasuki Prapaskah dan Paskah 2021 di tengah pandemi Covid-19 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
 
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 17 Februari 2021: Andin Geram Difitnah Elsa, Aldebaran Lakukan Ini
 
Baca Juga: Nindy Ayunda Beberkan KDRT yang Dialami Hingga Perselingkuhan Suami Sejak 2015
 
Menurut Panduan Teknis Perayaan Rabu Abu dan Penerimaan Abu serta Perayaan Pekan Suci 2021 di tengah Pandemi Covid-19 yang dikutip Kabar Joglosemar dari KoordinatorCovid-19 KAS Romo YR Edy Purwanto Pr, pelaksanaan misa atau ibadat Rabu Abu di tengah pandemi Covid-19 bisa dilaksanakan secara offline(tatap muka langsung di gereja) dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat atau pun online (daring/live streaming).
 
Dan perayaan misa atau ibadat Rabu Abu bisa dilaksanakan dalam 3 hari, mulai hari Selasa 16 Februari 2021sampai dengan hari Kamis pagi 18 Februari 2021.
 
Baca Juga: Beli Kalung Emas Ikatan Cinta di Tanggal Ini Agar Dapat Diskon, Free Ongkir, dan Asuransi
 
Baca Juga: Perbanyak Sholat Sunnah di Bulan Rajab, Ini Bacaan Niat Sholat Dhuha
 
Menurut Romo Edy Purwanto, penyelenggaraan perayaan misa atau ibadat Rabu Abu bisa dilakukan di mana saja, misalnya di  gereja, kapel ataupun tempat-tempat lain yang dianggap sangat memungkinkan untuk misa atau ibadat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana mestinya.
 
Sementara penerimaan abu, menurut Romo Edy Purwanto, juga bisa dilakukan di mana saja seperti di keluarga, lingkungan dan komunitas biara.
 
Masing-masing keluarga, lingkungan atau komunitas biara yang mengikuti misa atau ibadat Rabu Abu secara live streaming bisa menyediakan sendiri abu dari hasil pembakaran daun palma kering tahun sebelumnya, yang sudah diberkat imam dengan air suci.
 
Baca Juga: 8 Amalan di Bulan Rajab yang Mendatangkan Pahala Berlipat Ganda
 
Baca Juga: Dorong Pariwisata Tetap Tumbuh dengan Komunikasi yang Tepat
 
Bisa juga dilakukan oleh prodiakon dengan memerciki abu dengan air suci. Selanjutnya, pada waktunya abu diterimakan pada semua umat yang mengikuti misa atau ibadat, baik secara offline maupun online.
 
Sementara cara menerimakan abu, menurut Romo Edy Purwanto, setelah doa pemberkatan dan perecikan abu dengan air suci, Imam-dengan tetap memakai masker-mengucapkan sekali saja untuk seluruh umat kalimat:
 
“Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” atau “Ingatlah bahwa engkau adalah debu dan akan kembali menjadi debu”.
 
Baca Juga: Berikut Jadwal Misa Live Streaming Rabu Abu 17 Februari 2021 di Keuskupan Agung Semarang
 
Baca Juga: 9 Pasal Bermasalah Dalam UU ITE, Pasal 27-29 UU ITE Adalah Pasal Paling Multitafsir
 
Dan selanjutnya, tanpa kata-kata apa pun, Imam/prodiakon/asisten luar biasa menaburkan abu di kepala masing-masing umat. Selain itu, Imam/prodiakon/asisten luar biasa bisa juga menaburkan abu di telapak tangan umat, yang kemudian masing-masing mengoleskan pada dahinya sendiri.
 
"Dalam keluarga, anggota keluarga bisa saling mengoleskan abu pada dahi atau menaburkan pada kepala guna menandai pertobatan bersama dalam keluarga," kata Romo Edy Purwanto.
 
Sementara Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko dalam surat gembalanya mengatakan bahwa pada hari Rabu, 17 Februari 2021, umat Katolik memasuki masa Prapaska yang diawali dengan perayaan Rabu Abu.
 
Baca Juga: 5 Skandal Mengejutkan Artis YG Entertainment, Ada Narkoba Hingga Prostitusi
 
Baca Juga: Sinopsis Drama The Penthouse Season 2: Joo Dan Tae Melamar Cheon Seo Jin
 
"Meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19, saya berharap Anda semua tetap dapat menjalani dan menghayati masa Prapaskah dengan baik dan tekun sebagai kesempatan berharga untuk mempersiapkan diri merayakan puncak karya penyelamatan Tuhan dalam perayaan agung Paskah," kata Mgr Rubiyatmoko.***
 
Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler