Ditanya Kenapa Tidak Tegur Sinetron, Ini Jawaban Ketua KPI

- 16 Februari 2021, 13:49 WIB
Ketua KPI , jawab kenapa tidak tegur sinetron//
Ketua KPI , jawab kenapa tidak tegur sinetron// /tangkapan layar youtube.com/ media center KPI Pusat



KABAR JOGLOSEMAR
- Polemik mengenai sinetron yang dinilai lepas dari pantauan daftar program siaran berpotensi melanggar peraturan protokol kesehatan (prokes) oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) hingga kini masih ramai menjadi perbincangan publik.

Dalam sebuah acara Podcast dengan mantan pesulap mentalist, Deddy Corbuzier,  Ketua KPI Pusat Agung Suprio akhirnya buka suara.

Ia mengawali ucapannya dengan memberikan apresiasi pada TV serta para artis sinetron.
 
 
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Rencana Pemerintah Revisi UU ITE, Ini Tanggapan Sujiwo Tejo

"Pemerintah mengapresiasi kepada pesohor (artis), ketika mereka menggunakan masker saya yakin pengap. Cuman saya ingin agar masyarakat ikut apa yang kita lakukan (memakai masker)," kata Agung, seperti dilansir KabarJoglosemar.com dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, Selasa 16 Februari 2021.

Bapak ketua KPI ini juga mengatakan bahwa para artis telah memberikan pengorbanan yang besar.

"Jadi pengorbanan TV, pengorbanan artis itu luar biasa besar banget di era pandemi ini. Mereka betul-betul menjadi ujung tombak, tentu saja bersama dokter dan tenaga kesehatan," kata Agung.
 
 
Baca Juga: Presiden Jokowi: Hapus Pasal-pasal Karet UU ITE yang Multitafsir

Ketua KPI ini juga mengatakan bahwa pada awalnya pihaknya sempat mendapat masukan untuk mencontoh peraturan dari negara Inggris dan Amerika Serikat.

"Rapatnya berkembang, ada beberapa kesimpulan yang menjadi kesepakatan dan itu dilakukan oleh televisi," kata Agung.

"Di dalam forum itu, dari televisi meminta kita mencontoh pada Amerika dan Inggris, Inggris itu sepak bola tidak perlu pakai masker, di Amerika juga acara-acara reality show tidak perlu pakai masker," lanjutnya.
 
 
Baca Juga: #PrayForNganjuk, Banjir dan Longsor di Nganjuk Akibat Intensitas Hujan Tinggi

Namun, Ketua KPI Agung mengatakan bahwa ada seorang satgas telah melarang tegas hal tersebut.

"Anggota Satgas mengatakan, jangan mencontoh negara-negara yang gagal dalam mengurus pandemi, saat itu Amerika dan Inggris gagal," ujar Agung.

Mengenai perihal jaga jarak di televisi, Agung mengaku bahwa KPI juga sering mendapatkan masukan.
 
 
Baca Juga: Drama Love Alarm Season 2 Segera Tayang, Para Pemain Sudah Jalani Pembacaan Naskah

"Jaga jaraknya itu kalau bisa ditampilkan ke publik lebih dari 2 meter, Malah ada usul kalau bisa ada tanda yang menentukan telah jaga jarak, Kalau saya keluar, offside berarti, kena pelanggaran," ujar ketua KPI.

Ketika ditanya kenapa KPI tidak tegur sinetron, ia menjawab bahwa dari segala masukan yang ia terima nantinya akan dijadikan bahan evaluasi serta akan diikuti dengan lahirnya peraturan yang berlaku mengenai penetapan protokol kesehatan untuk sinetron.

"Sinetron, saya juga sudah buat surat edaran," katanya. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x