Tidak Mudah, Ini Tahap Pengembangan Vaksin COVID-19 Sebelum Aman untuk Manusia

2 Desember 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Vaksin /

KABAR JOGLOSEMAR – Setelah hampir satu tahun dilanda pandemi COVID-19, kini banyak negara telah mencoba meneliti dan mengembangkan vaksin untuk virus SARS-CoV-2.

Hal itu bukanlah suatu hal yang mudah mengingat vaksin ini akan dimasukkan ke tubuh manusia. Sebelum beredar, vaksin harus dipastikan aman dan memiliki manfaat seperti yang diinginkan.

Untuk itulah biasanya vaksin membutuhkan penelitian dan pengujian selama bertahun-tahun sebelum mencapai klinik.

Baca Juga: Putri Anne Rela Suaminya Dipikirin Ciwik-ciwik se-Indonesia? Tak Masalah Jika....

Akan tetapi, bagaimanapun juga kini telah banyak ilmuwan di seluruh dunia yang melakukan penelitian dan pengembangan vaksin virus corona ini.

Berikut beberapa tahapan yang dilalui dalam pengembangan vaksin.

  1. Pre-Clinical Testing

Para ilmuwan menguji vaksin baru pada sel dan kemudian memberikannya kepada hewan seperti tikus atau monyet untuk melihat apakah vaksin itu menghasilkan respons imun.

Telah dikonfirmasi bahwa kini 87 vaksin praklinis dalam perkembangan aktif.

  1. Fase 1: Uji Keselamatan

Di tahap ini Ilmuwan memberikan vaksin kepada sejumlah kecil orang untuk menguji keamanan dan dosis serta untuk memastikan bahwa vaksin tersebut merangsang sistem kekebalan.

Baca Juga: Tahap 6 BLT BPJS Ketenagakerjaan Segera Cair? Ini 9 Langkah Mudah Cek Penerima Bantuan

  1. Fase 2: Percobaan yang Diperluas

Ilmuwan memberikan vaksin kepada ratusan orang yang dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti anak-anak dan orang tua, untuk melihat apakah vaksin bekerja berbeda pada mereka.

Uji coba ini lebih lanjut menguji keamanan vaksin dan kemampuan untuk merangsang sistem kekebalan.

  1. Fase 3: Uji Efisiensi

Para ilmuwan memberikan vaksin kepada ribuan orang dan menunggu untuk melihat berapa banyak yang terinfeksi, dibandingkan dengan sukarelawan yang menerima plasebo. Uji coba ini dapat menentukan apakah vaksin melindungi dari virus corona.

Baca Juga: Ini Daftar 8 Hari Libur dan Cuti Bersama Desember 2020

Pada bulan Juni, F.D.A. menyarankan pembuat vaksin bahwa mereka ingin melihat bukti bahwa vaksin dapat melindungi setidaknya 50 persen dari mereka yang menerimanya.

Selain itu, uji coba Tahap 3 cukup besar untuk mengungkapkan bukti efek samping yang relatif jarang yang mungkin terlewatkan dalam penelitian sebelumnya.

  1. Persetujuan

Pemerintah di setiap negara meninjau hasil uji coba dan memutuskan apakah akan menyetujui vaksin atau tidak. Selama pandemi, vaksin dapat menerima otorisasi penggunaan darurat sebelum mendapatkan persetujuan resmi.

Setelah vaksin dilisensikan, peneliti terus memantau orang yang menerimanya untuk memastikannya aman dan efektif.

Baca Juga: Waspada Luncuran Awan Panas Gunung Semeru, #prayforsemeru Trending di Twitter

Baca Juga: UPDATE! Ini Daftar Libur dan Cuti Bersama Desember 2020 Setelah Dikurangi 3 Hari

Selain tahapan di atas, terdapat pula tahapan untuk mempercepat pengembangan vaksin. Yaitu dengan fase gabungan. Contohnya beberapa vaksin virus corona sekarang dalam uji coba Fase 1/2, misalnya, di mana mereka diuji untuk pertama kali pada ratusan orang.

Jadi, pengujiannya tidak melewati pengujian kelompok kecil orang terlebih dahulu.*** (Hangesti Arum Nuranisa/ Kabar Joglo Semar)

Editor: Sunti Melati

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler