Kisah Para Relawan Lokal yang Terus Bersiaga untuk Merapi

- 20 November 2020, 13:18 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /merapi.bgl.esdm.go.id

KABAR JOGLOSEMAR - Memilih menjadi relawan kebencanaan, seperti menghadapi erupsi Merapi, menjadi pilihan sejumlah orang. Terlebih mereka yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB).

Yang melatari keinginan terlibat sebagai relawan beragam. Mulai dari ingin membantu korban hingga ingin hidupnya bermanfaat bagi orang lain.

Marjuki (40) adalah salah satu relawan kebencanaan bidang radio komunikasi. Ia dan teman-temannya bertugas menginformasikan setiap perkembangan Merapi kepada warga.

Baca Juga: Napak Tilas Perjalanan Seni Sang Maestro Lukis di Museum Affandi

"Rumah saya di Kiyaran, Wukirsari, Cangkringan. Meski belum diminta mengungsi tapi masuk zona KRB juga," terangnya.

Saat ditemui KabarJoglosemar.com, Jumat (20/11) siang, dirinya dan sejumlah rekannya di posko sedang mendengar derit suara radio komunikasi (HT) yang menandakan aktivitas Merapi. 

"Ya, beginilah relawan, Mas. Kadang perbuatan baik, belum tentu disambut baik. Kita menginformasikan kondisi Merapi terkini malah dianggap menakuti," ujar bapak dua anak yang tergabung dalam Ukir Radio Community (URC).

Baca Juga: Gunungkidul Alami Kenaikan UMK Tertinggi Se-Kabupaten dan Kota Yogyakarta

Hal senada diutarakan Sumini atau biasa disapa Yu Minul. Perempuan yang sudah memiliki tiga anak ini tergabung di Tim Reaksi Cepat (TRC) Gamping.

"Meski rumah saya dari jauh Merapi, tapi saya sudah komit untuk bantu sesama yang susah. Toh, kami sama-sama di wilayah Sleman. Saya juga sudah izin pada suami dan anak-anak," ungkap dia, sembari meminta foto dirinya jangan ditampilkan di koran. "Nggak baik lho, Mas," katanya.

Relawan lainnya Budi Eko Cahyono (35). Pemuda asal Merdikorejo,Tempel yang disapa "Dalijo" tersebut menyatakan, menjadi relawan berawal dari kata-kata, apa yang kita tanam, akan kita tuai.

Baca Juga: Coba Lapor dan Kirim Aduan Jika Kamu Belum Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Lewat Link Ini

Baca Juga: Kemenpan-RB Masih Buka Pengajuan Usulan 1 Juta Formasi Guru PPPK dari Pemda

"Sekarang kalau saya bisa membantu orang yang mengalami kesulitan, mudah-mudahan jika suatu saat membutuhkan bantuan, ada org yang membantu saya," harapnya.

"Ada kalanya sedih. Itu ketika terjadi bencana dan kita dibutuhkan di lapangan. Otomatis harus pergi dari rumah. Sedangkan keluarga kita di rumah mungkin juga sedang terdampak bencana tersebut," kenangnya saat erupsi Merapi 2010 silam.

Para relawan yang bersiaga di posko selalu berpesan agar warga terdampak selalu taati aturan dan arahan dari sumber resmi. Juga jangan mudah panik ketika ada informasi yang tidak jelas sumbernya. 

Editor: Sunti Melati


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah