Network
KABAR JOGLOSEMAR - Sejumlah relawan dalam Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana Erupsi Merapi 2020 di 7 (tujuh) kalurahan yang menempati tiga kapanewon terdampak, sudah terlibat dalam penyusunan rencana kontingensi (kedaruratan), edukasi masyarakat, penyiapan sarana prasarana evakuasi, hingga penyiapan shelter pengungsi.
Ketujuh kalurahan tersebut yakni Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo yang terdapat di Kapanewon Cangkringan. Lalu kalurahan Hargobinangun dan Purwobinangun di kapanewon Pakem. Sedang kapanewon Turi, di kalurahan Girekerto dan Wonokerto.
Baca Juga: Viral Boikot SM di Twitter, Ada Apa?
Baca Juga: Siapa Saja yang Kepesertaan Kartu BPJS-nya Bisa Dibekukan? Simak!
Seperti diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman (FKKRS), Yoga Nugraha Utama. Para relawan di luar ke tujuh kalurahan Kawasan Rawan Bencana (KRB) III mempersiapkan dukungan penanganan Tanggap Bencana maupun dukungan pengelolaan shelter pengungsian.
"Saat ini terus dilakukan pemetaan sumberdaya relawan dan sarpras yang dimiliki untuk dukungan penanganan pengungsi dan penanganan darurat dampak erupsi Merapi 2020," ungkap Yoga, Selasa, 10 November 2020.
Komunitas Relawan PB Sleman yg terdata di BPBD Sleman hingga 2019 sebanyak 58 komunitas dengan dukungan 2.300 orang lebih relawan PB.
Pada 2020 ini ada 5 Komunitas Relawan yg mengajukan datanya ke BPBD Sleman. "Kami belum bisa menyebut namanya, karena kelima komunitas tersebut sedang proses validasi, mulai dari komunitas maupun anggota relawannya," terang dia.
Baca Juga: SM Entertainment Ungkap Potensi Kerja Sama dengan Sebuah Perusahaan di China, Fans Serukan Boikot SM
Baca Juga: Status Gunung Merapi Siaga, Warga Ungkap Perilaku Hewan Liar
