KABAR JOGLOSEMAR - BMKG mengeluarkan peringatan dini bagi para nelayan yang berada di perairan Jawa Timur harap waspada karena diprediksi akan muncul gelombang tinggi akibat adanya Siklon Tropis Choi-Wan.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ratih Cintya Dewi menyebut peringatan dini ini berlaku mulai hari ini pukul 07.00 WIB hingga Jumat (4/6/21) pukul 07.00 WIB.
"Terdapat Siklon Tropis Choi-Wan Wan 998 hPa di Perairan timur Filipina yang berdampak pada ketinggian gelombang Perairan Utara Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera hingga Papua," terang Ratih.
Baca Juga: Jangan Salah, Cek Banpres UMKM PNM Mekaar BNI Hanya Bisa Lewat banpresbpum.id
Selain itu, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari timur sampai selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, Perairan Yos Sudarso dan Laut Arafuru.
Ratih mengimbau masyarakat di pesisir hingga para nelayan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Ratih menyebut nelayan diharap memperhatikan risiko keselamatan pelayaran.
Baca Juga: Siapkan KTP, Ini Cara Cek Penerima Bansos BST dan BPNT Bulan Juni Lewat cekbansos.kemensos.go.id" Pertama, perahu nelayan harus berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang tinggi di atas 1,25 meter, kapal tongkang diharap berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter," jelasnya.
Lalu, kapal fiber diharap menghindari kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,0 meter, kapal ferry untuk Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan gelombang tinggi di atas 2.5 meter, dan kapal besar diharap berhati-hati untuk kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.
"Hati-hati karena keberadaan awan cumulonimbus (Cb) yang luas dan gelap bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang," pungkasnya.***
Editor: Sunti Melati
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
BMKG Peringatkan Siklon Tropis Seroja Menguat 24 Jam ke Depan
-
Siklon Tropis Seroja Penyebab Banjir Bandang NTT, Bukti Nyata Dunia Dilanda Pemanasan Global?
-
Perkembangan Dampak Siklon Tropis Seroja, 8.424 Warga Mengungsi di NTT
-
128 Orang Meninggal Dunia akibat Siklon Tropis Seroja di NTT
-
Siklon Tropis Seroja Menjauhi Wilayah Indonesia