KABAR JOGLOSEMAR - Penyebab banjir bandang yang terjadi di NTT dan menelan puluhan korban jiwa disebabkan oleh Siklon Tropis Seroja.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan, Siklon Tropis Seroja yang terjadi di NTT saat ini adalah bukti nyata terjadinya pemanasan global di dunia saat ini dan terdampak ke beberapa negara termasuk Indonesia.
"Adanya siklon tropis seroja Ini sudah nyata, bukan lagi omong kosong, global warming bukan omong kosong," ujar Doni.
Baca Juga: Update Banjir Bandang NTT, 84 Orang Meninggal 71 Orang Dalam Pencarian
Baca Juga: Panduan Ibadah Ramadhan 2021, Shalat Tarawih Diperbolehkan Dengan Syarat Berikut
Anomali cuaca ini sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sejak 2 April 2021 saat melihat bibit siklon yang akhirnya berubah menjadi badai siklon tropis di sekitar perairan NTT.
Akibat global warming terjadilah aliran angin yang sifatnya siklonik dan ini sangat jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun 5-10 tahun fenomena ini justru terjadi karena dampak perubahan iklim global," tutur Kepala BMKG, Dwikorita.
Dwikorita menambahkan, BMKG telah menerbitkan peringatan dini terkait bahaya Gelombang Tinggi 4 - 6 meter akibat siklon tropis Seroja yang berlaku dari tgl 5 - 6 April 2021.
Baca Juga: 9 Fakta Lengkap Larangan Mudik 2021, Berlaku Selama 12 HariSeperti diketahui, siklon Tropis Seroja menerjang 10 kabupaten dan 1 kota di NTT. Daerah-daerah itu adalah Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.***
Editor: Sunti Melati
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
23 Warga Ditemukan Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Flores Timur
-
61 Korban Meninggal Terbawa Banjir Lahar Dingin Gunung Ile Ape Lembata
-
Banjir Bandang NTT, 41 Orang Meninggal Dunia, 27 Belum Ditemukan
-
Waspada, 10 Daerah di NTT Berpotensi Alami Banjir Bandang
-
4885 Gardu Listrik PLN di Kawasan Banjir Bandang NTT Hidup Kembali