Refly Harun Komentari Santernya Isu Reshuffle Kabinet: Harusnya Jokowi Sudah Pengalaman

- 14 April 2021, 14:18 WIB
Refly Harun tentang Reshuffle Kabninet
Refly Harun tentang Reshuffle Kabninet /Tangkapan Layar YouTube.com/ Refly Harun

KABAR JOGLOSEMAR - Isu akan adanya reshuffle kabinet Jokowi Ma'ruf Amin kembali santer terdengar. 

Hal ini menyusul kabar akan ada dua kementerian yang dilebur menjadi satu yakni Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun turut mengomentari tentang isu reshuffle yang kembali akan dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Perpanjang SIM Bisa Pakai HP, Berikut Link Download Aplikasi SIM Online Digital Korlantas Polri

Baca Juga: Telanjur Nyaman, Neymar Bakal Perpanjang Kontrak dengan PSG

Menurutnya, ini sudah memasuki tahun kedua kepemimpinan Jokowi sebagai presiden yakni tahun ke-7 dalam 2 tahun periode. Harusnya Jokowi sudah berpengalaman dalam memilih orang-orang untuk membantunya,

"Seharusnya Jokowi sangat berpengalaman dalam memilih pembantunya. Sayangnya, soal bagi bagi kursi (selalu menyangkut) partai pendukung, dan tim kampanye nasional orang yang sudah berjasa," tuturnya, seperti dikutip Kabar Joglosemar dari kanal Youtube miliknya.

Menurut Refly, jika Jokowi menghentikan orang-orang pilihannya sendiri artinya Jokowi gagal memilih orang-orang terbaik sebagai menteri.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 14 April: Tegang! Papa Surya Minta Ricky Datang, Mama Rosa Pertanyakan Elsa

Baca Juga: 3 Hari Sebelum Melahirkan Positif Covid-19, Begini Kondisi Nadya Mustika dan Bayinya

"Kalau ditengah jalan Presiden memberhentikan, wah itu luar biasa. Artinya, Jokowi gagal dong memilih orang-orang terbaik," tambahnya.

Maka, siapa yang harus disalahkan. Terlebih, menteri dipilih dan diangkat oleh Presiden.

"Pertanyaannya adalah kalau sudah begini siapa yang patut kita salahkan? Karena menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden," masih dari kanal YouTube miliknya.

Sebagai pengingat, Kabinet Indonesia Maju terbentuk dan dipilih pada bulan Oktober 2019. Saat itu, Refly Harun mengaku, sempat memprediksi tidak sampai 1 tahun akan ada reshuffle.

Baca Juga: David Beckham Bakal Bintangi Serial Save Our Squad di Disney Plus

Baca Juga: Xiaomi Bakal Rilis 3 Tablet Baru, Berikut Bocoran Spesifikasinya, Salah Satunya Pakai Snapdragon 800 Series

"Alhamdulillah, ternyata lebih sedikit dari 1 tahun (reshuffle kabinet) rupanya. Sepertinya Presiden Jokowi menunggu momentum 1 tahun paling tidak kontrak politiknya,” katanya.

Selain reshuffle karena akan ada dua kementerian yang digabung juga kabarnya akan muncul kementerian baru yakni Kementerian Investasi.

Reffly berharap, reshuffle ini tidak dipandang sebagai sebuah isu politik tapi persoalan bangsa yang harus diselesaikan. 

 

"Saya agak prihatin orang lebih cenderung tertarik dengan isu politiknya reshuffle," ucapnya.

Reshuffle kabinet jangan hanya memandang siapa yang akan ditendang, siapa yang tetap dipertahankan.

Baca Juga: Clubhouse Android Diperkirakan Bakal Hadir Mei 2021 Mendatang

Baca Juga: Mantan Staf Sebut Seo Ye Ji Lakukan Pelecehan Verbal dan Ancaman

"Siapa yang akan dapat jabatan siapa yang akan ditendang siapa yang akan datang, ketimbang bagaimana melihat persoalan bangsa ini selesai dengan tim yang ada," kata Refly Harun menambahkan.

Selain itu, Refly juga masih melihat Jokowi tidak bisa independen dalam memilih menteri karena masih terikat dengan partai poltik atau yang berjasa padanya.

"Presiden Jokowi tidak bisa independen dalam memilih pembantu-pembantunya selain dua alasan tadi," katanya.

Ada menteri yang endorsement-nya dari ketua partai politik, dan ada menteri yang endorser-nya mungkin dari ketua tim kampanye nasional. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x