Survei BMKG Sebut Struktur Bangunan Buruk Jadi Penyebab Banyak Rumah Rusak Akibat Gempa Malang

- 14 April 2021, 09:57 WIB
Survei BMKG menyebut banyak bangunan rusak akibat gempa Malang karena struktur bangunan buruk
Survei BMKG menyebut banyak bangunan rusak akibat gempa Malang karena struktur bangunan buruk /ANTARA FOTO/Bayu

KABAR JOGLOSEMAR - Gempa Malang yang melanda pada Sabtu, 10 April 2021 lalu menyisakan sejumlah kerusakan bangunan maupun fasilitas umum.

Mengutip dari Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin, 12 April 2021 sebanyak 179 fasilitas umum rusak, 1.361 rumah rusak ringan, 845 rumah rusak sedang, dan 642 rumah rusak berat.

Terkait hal tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai bahwa struktur bangunan yang buruk menjadi salah satu penyebab banyak bangunan mengalami kerusakan.

Baca Juga: Waspada, BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah Diterjang Gelombang Tinggi hingga 19 April 2021

BMKG pun menggelar survei Makroseismik dan Mikroseismik BMKG di Malang, Blitar, dan Lumajang. Juga di satu titiknya di Desa Sumber Tangkil dan Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa.

"Dari hasil survei dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa. Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis seperti dikuti dari Antara.

Ia juga menambahkan faktor lain yang berpengaruh terhadap banyaknya kerusakan adalah adalah kondisi batuan atau tanah setempat. Kerusakan banyak terjadi pada endapan alluvium dan endapan lahar gunung api.

Baca Juga: Pemudik yang Curi Start Wajib Menunjukkan Surat Keterangan Hasil Negatif Covid-19

Kemudian kondisi lainnya juga terkait topografi setempat yang berupa lereng lembah yang tersusun oleh tanah atau batuan dengan klasifikasi kerapatan tanah (densitas) sedang serta jarak terhadap pusat gempa.

Temuan survei tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada pemda setempat sebagai bentuk peta mikrozonasi kerentanan gempa bumi yang.

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x