Ketua Komnas HAM Beberkan Keterlibatan dalam Penyelidikan Kasus Penembakan 6 Laskar FPI

- 17 Desember 2020, 06:00 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik /Instagram/@komnas.ham


KABAR JOGLOSEMAR - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, membeberkan keikutsertaan lembaganya dalam penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI.

Dalam pemaparannya sejauh ini, posisi Komnas HAM dikatakannya juga turut mengumpulkan bukti serta informasi dari kedua pihak tentang penembakan yang terjadi pada 7 Desember 2020 lalu.

Informasi yang dimaksud oleh Taufan adalah informasi dari pihak FPI maupun kepolisian yqng terlibat dalam masalah tersebut.

Baca Juga: Terungkap Alasan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tidak Cair ke Target Pekerja 100 Persen

Setelah menemui pihak FPI termasuk juga keluarga korban, tim Komnas HAM juga turun ke lapangan dan melakukan investigasi dan menemukan bukti lain.

Tak cuma memanggil FPI, Komnas HAM bahkan juga memanggil pihak kepolisian.

"Kita memanggil Kapolda, Dirut Jasamarga, kemudian Bareskrim, Forensik, kita panggil semua. Kapolda menjelaskan versi polisi. Kemudian kita sepakati akan didalami satu persatu oleh Komnas HAM," papar Taufan seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari siaran acara Mata Najwa.

Baca Juga: Romantisnya V BTS Chatingan dengan Penggemar Agar Tak Pergi Keluar di Tengah Pandemi Corona

Bagi Taufan, permasalahan ini menjadi krusial beserta bukti-bukti yang dibeberkan saksi maupun temuan di gelar rekonstruksi.

Berdasarkan paparannya terkait investasi kasus tersebut, Komnas HAM rupanya turut menyelidiki soal adanya dugaan kepemilikan senjata, dugaan penggunaan serta penyalahgunaan senjata.

Tak hanya soal itu, sejumlah pertanyaan pun dilontarkan terkait pertanyaan kelaziman mengapa hanya ada 3 polisi dalam mobil dan 4 orang laskar FPI.

"Bukan berarti kita harus tidak percaya dulu. Tapi kita ingin menguji apapun keterangan yang diberikan, termasuk dari yang FPI misalnya mengatakan bahwa laskarnya tidak bersenjata. Kita akan menguji. Apa benar seperti itu?," kata Taufan seraya membeberkan salah satu contoh yang diselidiki Komnas HAM.

Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Cuti Bersama Bulan Desember 2020

Berdasarkan investigasi dan juga gelar rekonstruksi, dirinya belum bisa mengatakan bahwa sudah ada final atau titik terang dari hal tersebut.

"Keterangan dari saksi-saksi lapangan memang belum sepenuhnya bisa menggambarkan yang mana yang sebetulnya terjadi," kata Taufan.

Menimbang situasi yang tengah bergejolak, Taufan pun meminta masyarakat bahkan juga timnya sendiri untuk tak asal menyimpulkan soal kasus penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI.

Baca Juga: Vaksin Corona Gratis, DPP PDI Perjuangan: Mengharukan dan Bukti Negara Hadir

"Saya berkali-kali mengatakan lebih baik kita bersabar menunggu mendapatkan satu jawaban yang sebenar-benarnya daripada kita kemudian memaksakan diri apa lagi di tengah ada kerendahan nuansa politik yang itunakan membahayakan kita mengambil kesimpulan yang betul genuine berdasarkan fakta yang sejujurnya, fakta yang sebenarnya," kata Taufan. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Mata Najwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x