Sri Sultan HB X : Kesadaran Masyarakat, Kunci Keberhasilan Penekanan Penyebaran COVID-19

- 12 Desember 2020, 09:46 WIB
Ilustrasi corona.
Ilustrasi corona. /Pixabay/Tumisu

KABAR JOGLOSEMAR - Lonjakan kasus COVID-19 di DIY beberapa waktu terakhir membuat khawatir Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Untuk mencari solusi agar kasus COVID-19 di DIY bisa ditekan semaksimal mungkin angka penyebaranya, Sri Sultan HB X mengumpulkan jajaran terkait untuk membahas permasalahan ini.

Sultan mengungkapkan, saat ini ada tren baru penularan COVID-19 yaitu melalui keluarga dan tetangga dekat.

Baca Juga: 7 Hama Tanaman Hias yang Harus Diwaspadai karena Bisa Rusak Daun Janda Bolong

“Sepertinya, ketika melihat angka dan riwayat tracing, penularan sudah mengarah antar tetangga atau kerabat dekat. Untuk itu, saya ingin mendapat masukan dari berbagai pihak untuk mengatasi hal ini," ungkap Sri Sultan ketika menggelar rapat di Kompleks Kepatihan, Jumat (11/12/20).

Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Staf Khusus Menteri Kesehatan.

Dalam rapat kali ini Sri Sultan HB X kembali menegaskan, bahwa kunci keberhasilan penekanan penyebaran COVID-19 ini terletak pada kesadaran masyarakat itu sendiri.

Baca Juga: Masih Ada Kesempatan, Cek 3 Syarat Jadi Penerima BLT Modal Usaha Rp3,5 Juta 

“Saya kembali menekankan, bagaimana kami mengambil kebijakan, bahwa masyarakat harus dapat menjadi subjek dari COVID-19, karena pandemi ini belum dapat diproyeksikan sampai kapan terjadinya. Jadi ketika berkegiatan harus menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan," tutur Sultan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie memberikan paparan yang menyebutkan peningkatan kasus positif COVID-19 dalam seminggu terakhir cukup signifikan. 

"Kasus paling tinggi ada di angka 224/hari yakni pada tanggal 6 Desember 2020. Untuk tingkat recovery rate pasien COVID-19 DIY sendiri sampai saat ini berada di angka 69,56%, masih berada di bawah standar nasional yakni sekitar 82%. Sedangkan untuk positif rate ada di angka 7,1% dan nasional ada di angka 14,31%,” ujarnya.

Baca Juga: Terbaru, Harga Samsung Galaxy A Series Bulan Desember 2020: A51, A31, A11, sampai A01 Core

Dengan adanya data ini, diharapkan masyarakat DIY tetap mematuhi standar protokol kesehatan yang telah ditentukan. Ini menjadi penting agar penyebaran COVID-19 tidak semakin meluas.

Disisi lin, Staf Khusus Menkes, Jajang Edy Priyatno memberikan masukan terkait dengan penanganan COVID-19 DIY. 

Menurutnya, pasien positif COVID-19 dapat ditingkatkan kesembuhannya dengan menggunakan Plasma Konvalesen. Plasma Konvalesen adalah zat yang ada di tubuh pasien COVID-19 yang telah sembuh atau dinyatakan negatif.

Baca Juga: Yes, Diperpanjang Sampai 2021, Simak 4 Daftar Bantuan Ini

“Penyembuhan dengan menggunakan Plasma Konvalesen ini cukup efektif. Saya menyarankan peran serta PMI daerah bisa ditingkatkan, terutama kaitannya untuk mengumpulkan Plasma Konvalesen tersebut, karena mereka ada alatnya,” tambahnya.

Jajang menambahkan, mengenai vaksin COVID-19 buatan Sinovak yang saat ini telah dikirimkan ke Indonesia. 

Saat ini vaksin tersebut sedang dilakukan tahap uji coba pada tahap tiga. Setelah mengantongi izin dari BPOM, baru vaksin tersebut bisa digunakan.

Baca Juga: Jangan Lupa Isi Survei Evaluasi untuk Bisa Dapatkan Insentif Rp 150 Ribu

Adapun prioritas penerima vaksin adalah tenaga kesehatan dan medis. Alasannya karena banyak tenaga kesehatan atau tenaga medis yang meninggal dunia karena kelelahan dan terpapar virus COVID-19 karena setiap hari memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19.

Oleh karena itu mereka membutuhkan asupan untuk penyegaran kembali kondisi tubuhnya. Salah satu cara untuk melindungi kesehatan tubuh paramedis adalah dengan menyuntikan vaksin COVID-19.*** (Kabar Joglosemar/Windy Anggraina)

Editor: Galih Wijaya

Sumber: jogjaprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x