Australia Catat Hari Pertama Tanpa Kematian Akibat COVID-19 Sejak 13 Juli

16 September 2020, 07:28 WIB
Ilustrasi corona.*pixabay /

KABAR JOGLOSEMAR - Australia mencatatkan hari pertama tanpa kematian akibat COVID-19, pada Selasa (15/09/2020). Laporan tanpa kematian akibat COVID-19 tersebut merupakan pertama kalinya sejak 13 Juli silam.

Sementara, para pejabat mengatakan terdapat 50 kasus infeksi baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir. Sebagian besar kasus infeksi baru terjadi di Victoria yang menyumbang sekitar 75 persen dari infeksi COVID-19 di negara itu.

Namun, negara-negara bagian di Australia percaya bahwa gelombang kedua infeksi telah diatasi. Alhasil, banyak negara bagian yang sudah mulai mencabut pembatasan jarak sosial.

Baca Juga: Masih Ada Waktu untuk Pengajuan BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Ini Langkah yang Perlu Anda Siapkan

Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews, mengatakan bahwa pembatasan jarak sosial di daerah tersebut akan dikurangi mulai Rabu malam. Perkumpulan di luar ruangan akan diizinkan hingga 10 orang, para tetangga dapat berkunjung ke rumah lain, dan kafe akan dapat menampung hingga 50 pengunjung di luar.

“Kami telah menurunkan jumlah kasus ke angka yang sangat rendah di kawasan Victoria. Itu butuh waktu. Kami tetap berada di jalur dan sekarang kami bisa terbuka,” kata Andrews kepada wartawan di Melbourne, seperti dikutip dari Reuters.

Ia juga menambahkan bahwa seharusnya hal tersebut menginspirasi kepercayaan diri semua orang. Di samping itu, juga muncul harapan nyata bahwa hal yang sama dapat dicapai dengan kemampuan terbaik di seluruh metropolitan Melbourne.

Baca Juga: Nominasi Emmy Awards on Sunday Tampil Penuh Warna dan Berbeda

Padahal, kawasan Victoria sebelumnya memiliki jumlah kasus infeksi baru hingga lebih dari 700 kasusu dalam satu hari. Namun, sekitar 5 juta orang diperintahkan untuk mematuhi lockdown ketat, dan baru tujuh minggu kemudian jumlah kasus mulai menyusut.

Sementara, Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, memperpanjang lockdown hingga 28 September mendatang. Namun demikian, pihak berwenang mulai melonggarkan pembatasan di sana dengan mengizinkan warga untuk berolahraga di luar rumah dan mempersingkat jam malam.

Terlepas dari itu, negara bagian Queensland melaporkan terdapat satu kasus baru hari Selasa. Sementara, negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, mencatat ada tujuh kasus baru.

Baca Juga: Biaya Rapid Test Jadi Rp 85 Ribu di 8 Bandara Ini, Jogja Termasuk

Australia Selatan sendiri akan memulihkan jalur transportasi dengan wilayah Ibu Kota Australia, Canberra. Negara bagian tersebut merupakan salah satu teritori yang masih secara aktif memberantas virus korona.

Dengan jumlah kasus baru COVID-19 yang menurun, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, meluncurkan serangkaian kebijakan guna menghidupkan perekonomian yang sempat turun. Salah satu kebijakan yang ia keluarkan ialah menurunkan harga gas guna mendorong pemulihan manufaktur.

“Kami terus melakukan yang lebih baik daripada hampir setiap negara maju lainnya di dunia dalam hal melindungi kehidupan dan mata pencaharian,” kata Morrison dalam pidatonya di Newcastle.

Baca Juga: Persiapkan Diri Anda, Begini Langkah Jika Ingin Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9

“Jika kita tertutup, kita tidak hidup berdampingan dengan virus, virus sebenarnya menghalangi kita untuk hidup,” pungkasnya.

Australia sendiri telah melaporkan lebih dari 26.700 kasus COVID-19 dengan 816 kematian.(luk3)***

Editor: Sunti Melati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler