Masih Diteliti, Ini 5 Jenis Vaksin Corona di Seluruh Dunia

1 Desember 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi vaksin. /Pixabay/fernandozhiminaicela

KABAR JOGLOSEMAR – Hampir satu tahun dunia dilanda pandemi corona yang melumpuhkan segala aktivitas. Kini, para ilmuwan dari seluruh dunia berlomba-lomba untuk mencari dan menemukan vaksin virus SARS-CoV-2.

Pembuatan vaksin biasanya membutuhkan penelitian dan pengujian selama bertahun-tahun sebelum mencapai klinik. Akan tetapi, para ilmuwan berlomba untuk menghasilkan vaksin virus corona yang aman dan efektif pada tahun depan.

Para peneliti sedang menguji 57 vaksin dalam uji klinis pada manusia. Kemudian, setidaknya 87 vaksin praklinis sedang dalam tahap penyelidikan aktif pada hewan.

Penelitian ini mulai dilakukan sejak Januari lalu dan kini 13 vaksin telah mencapai tahap akhir pengujian. Beberapa dari percobaan ini akan gagal, sementara yang lainnya mungkin berakhir tanpa hasil yang jelas.

Baca Juga: Ini 4 Bantuan yang Akan Diperpanjang Hingga Tahun 2021

Akan tetapi, beberapa vaksin mungkin berhasil merangsang sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi yang efektif melawan virus.

Diketahui vaksin terdiri dari beberapa jenis. Berikut ini merupakan jenis-jenis vaksin COVID-19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

  1. Vaksin Genetik

Merupakan vaksin yang mengirimkan satu atau lebih gen virus corona sendiri ke dalam sel kita untuk memicu respons kekebalan.

Perusahaan bioteknologi seperti Pfizer, BioNTech hingga Moderna membuat vaksinnya dari molekul genetik yang disebut messenger RNA (mRNA).

Baca Juga: V BTS Ungkap Kapan Ia Merasa Jadi yang Paling Tampan

Baca Juga: Update Perkembangan Gunung Merapi, Ada Peningkatan Aktivitas

  1. Vaksin Vektor Viral

Merupakan vaksin yang mengandung virus yang direkayasa untuk membawa gen virus corona. Beberapa vaksin vektor virus memasuki sel dan menyebabkannya membuat protein virus. Vektor virus lain perlahan-lahan bereplikasi, membawa protein virus corona di permukaannya.

Perusahaan China CanSino Biologics mengembangkan vaksin berdasarkan adenovirus yang disebut Ad5, bekerja sama dengan Institut Biologi di Akademi Ilmu Kedokteran Militer negara itu.

Selain itu, Rusia juga diketahui tengah mengembangkan jenis vaksin ini.

  1. Vaksin Berbasis Protein

Adalah vaksin yang mengandung protein virus corona tetapi tidak memiliki materi genetik. Beberapa vaksin mengandung protein utuh, dan beberapa mengandung fragmen darinya. Beberapa mengemas banyak dari molekul ini pada nanopartikel.

Baca Juga: Begini Cara Lapor untuk Pekerja yang Belum Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan

Contoh vaksin jenis ini adalah vaksin Novavax yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat. Novavax membuat vaksin dengan menempelkan protein ke partikel mikroskopis.

Dengan cara ini mereka telah mengambil sejumlah penyakit berbeda; vaksin flu mereka menyelesaikan uji klinis Tahap 3 pada bulan Maret. Perusahaan meluncurkan uji coba untuk vaksin Covid-19 pada bulan Mei, dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi telah menginvestasikan 384 juta dolar dalam vaksin.

  1. Vaksin Coronavirus yang Dinonaktifkan atau Dilemahkan

Vaksin yang dibuat dari virus corona yang dilemahkan atau virus corona yang telah dibunuh dengan bahan kimia. Perusahaan asal Tiongkok, Sinopharm saat ini sedang menguji dua vaksin berdasarkan virus corona yang tidak aktif.

Baca Juga: La Nina Bisa Picu Banjir Lahar Dingin Erupsi Gunung Merapi

Salah satunya dibuat oleh Institut Produk Biologi Wuhan. Uji coba Tahap 1/2 menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan antibodi pada sukarelawan, beberapa di antaranya mengalami demam dan efek samping lainnya.

  1. Vaksin yang Digunakan Kembali

Vaksin sudah digunakan untuk penyakit lain yang mungkin juga melindungi dari Covid-19. Vaksin Bacillus Calmette-Guerin dikembangkan pada awal 1900-an sebagai perlindungan terhadap tuberkulosis.

Institut Penelitian Anak Murdoch di Australia sedang melakukan uji coba Fase 3 yang disebut BRACE untuk melihat apakah sebagian vaksin ini melindungi dari virus corona.***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler