KABAR JOGLOSEMAR - Fenomena La Nina diperkirakan terjadi pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021.
La Nina akan memicu terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Begini Cara Lapor untuk BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 yang Belum Cair
Bila terjadi hujan lebat terus menerus sangat berpotensi terjadi banjir lahar Gunung Merapi.
Karena itu perlu dilakukan antisipasi dan mitigasi terkait ancaman bencana alam Gunung Merapi. Terutama selama terjadi badai La Nina.
Menurut Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, fenomena La Nina sangat erat kaitannya dengan potensi ancaman banjir Gunung Merapi.
Karena saat La Nina muncul akan terjadi hujan lebat. Itu berarti dapat memicu banjir lahar dingin, apalagi bila terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi di sekitar puncak Gunung Merapi.
Dengan kondisi ini,menurut Lilik Kurniawan yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi bnpb.go.id, material berupa pasir dan bebatuan dari sisa erupsi akan meluncur melalui hulu sungai dan mengalir melewati wilayah lereng gunung yang menjadi kawasan permukiman penduduk.
Baca Juga: 7 Bahan Alami untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh, dari Kunyit Hingga Madu