Kapan Batas Terakhir Pengaktifan Rekening untuk Dapat BSU Kemdikbud? Ini Waktunya

- 20 November 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi BLT
Ilustrasi BLT /Kabar Joglosemar/Galih Wijaya

KABAR JOGLOSEMAR - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan bantuan subsidi upah BSU atau BLT kepada guru honorer, dosen dan tenaga pendidik untuk mereka yang non PNS.

Total bantuan BSU Kemdikbud atau yang bisa disebut BLT guru honorer yang diberikan ialah senilai Rp 1,8 juta dimana bantuan itu hanya diberikan satu kali saja kepada masing-masing penerima dan mulai disalurkan pada November ini.

Bicara soal penyaluran bantuan, Mendikbud Nadiem Makariem mengungkapkan batas terakhir pengaktifan rekening untuk dapat BSU Kemendikbud ialah tahun pertengahan bulan tahun 2021.

Seperti yang sudah banyak diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan bantuan subsidi upah (BSU) kepada guru dan tenaga pendidik non PNS.

Baca Juga: Hari Ketiga Jalani Hukuman Penjara, Vanessa Angel Kembali Tuliskan Pesan Menyentuh

Nantinya, guru honorer, dosen, maupun tenaga kependidikan lainnya akan mendapat bantuan senilai Rp 1,8 juta yang hanya diberikan satu kali.

"Kita berencana memberikan bantuan subsidi upah bagi sekitar 2 juta orang dan sebesar Rp 1,8 juta yang diberikan satu kali kepada masing-masing penerima," ungkap Nadiem pada Selasa, 17 November 2020 lalu dalam pemaparannya terkait BSU seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari kanal YouTube Kemdikbud RI.

Pihaknya mengatakan bahwa total sasaran ada 2.034.732 orang tenaga kependidikan. Diantaranya ialah:
1. dosen
2. guru,
3. guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah
4. pendidik PAUD,
5. pendidik kesetaraan,
6. tenaga perpustakaan,
7. tenaga laboratorium,
8. tenaga administrasi.

Baca Juga: Coba Lapor dan Kirim Aduan Jika Kamu Belum Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Lewat Link Ini

Rincian penerima BSU Kemdikbud Rp 1,8 juta ialah 162.277 dosen pada PTN dan PTS, 1.634.832 guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta dan 237.623 tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga administrasi.

Untuk mendapatbbantuan ini, tentu ada syarat. Nadiem berharap dengan adanya persyaratan ini bisa membantu tenaga pendidik di Indonesia yang membutuhkan.

Syarat penerima BLT Rp 1,8 juta untuk guru honorer, tenaga kependidikan, atau dosen non-PNS ini ialah sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
3. Memiliki penghasilan di bawahRp 5 juta
4. Tidak menerima Bantuan Subsidi Upah/Gaji dari Kementerian Ketenagakerjaan sampai dengan tanggal 1 Oktober 2020
5. Tidak menerima kartu prakerja sampai dengan tanggal 1 Oktober 2020.

Baca Juga: BLT Dosen Rp 1,8 Juta dari BSU Kemendikbud untuk Semua Universitas, Ini Cara dan Syarat untuk Dapat

Terkait teknis penyaluran, pihaknya mengungkapkan bahwa Kemendikbud membuatkan rekening baru untuk setiap PTK penerima BSU Kemendikbud. Bantuan disalurkan secara bertahap mulai November 2020.

Sebelum ke pencairan, pendidik dan tenaga kependidikan harus menyiapkan dokumen diantaranya ialah:
Lalu untuk mencairkan BSU ini ada beberapa hal yang harus disiapkan. Beberapa hal yang wajib dipersiapkan untuk dapat BLT Rp 1,8 juta ialah :
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP).
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jika ada.
3. Surat Keputusan Penerima BSU (diunduh dari Info GTK atau PDDikti)
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (diunduh dari Info GTK atau PDDikti)

Pendidik maupun tenaga kependidikan bisa mengakses informasi terkait pencairan maupun mengunduh dokumen seperti SKP BSU dan SPTJM dari link info.gtk.kemdikbud.go.id atau pddikti.kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Kisah Para Relawan Lokal yang Terus Bersiaga untuk Merapi

Tak cuma itu, informasi soal rekening juga bisa didapat di kedua laman tersebut.

Nantinya pengajar atau tenaga pendidik membawa dokumen yang dipersyaratkan dan menunjukkan ke petugas bank penyalur untuk diperiksa.

Pihaknya memberi batas waktu pengaktifan rekening hingga tanggal 30 Juni 2021. Sehingga guru honorer, dosen, maupun tenaga pendidik lainnya masih memiliki banyak waktu.

"Diberikan kesempatan mengaktifkan rekening hingga 30 juni 2021. Kita memberikan waktu sangat panjang untuk memastikan kalau ada kendala teknis jadi cukup waktu untuk mendapatkannya," ujar Nadiem. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Kemdikbud YouTube Kemendikbud RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah