Napak Tilas Perjalanan Seni Sang Maestro Lukis di Museum Affandi

20 November 2020, 13:08 WIB
Galeri 1 ruang pajang koleksi lukisan Self Potrait Affandi/Kabar Joglosemar/Windy Anggraina /

KABAR JOGLOSEMAR- Siapa yang tak kenal maestro seni rupa Affandi? Karya-karya yang dihasilkan telah diakui di dalam dan luar negeri. Bahkan, para kolektor lukisanpun banyak yang ingin membeli karya lukis Affandi.

Seperti apa proses perjalanan hidup dan proses kreatifnya sebagai seorang pelukis? Yuk jalan-jalan keliling museum Affandi.

Tenang, asri, dan nyeni. Rasanya ketiga kata tersebut cukup menggambarkan perasaan ketika pertama kali menapakkan kaki di Museum Affandi. Setiap pengunjung akan disambut dengan pepohonan yang menjulang tinggi, yang membuat suasana menjadi asri.

Baca Juga: Tak Terdaftar di DPT, Pemilih Cukup Pakai Ini Agar Bisa Coblos pada Pilkada 2020

Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto 167, Yogyakarta. Kompleks museum ini memiliki luas lahan 3.500 meter persegi dan terdiri dari bangunan museum, bangunan pelengkap, serta rumah tinggal Affandi beserta keluarganya.

Pembangunan museum dilakukan secara bertahap yang arsitekturnya dibuat menyerupai pelepah daun pisang. Perancang museum bersejarah ini adalah Affandi Koesoema.

"Gaya bangunan museum ini memang cukup unik karena berbentuk seperti pelepah daun pisang. Bagi Affandi, daun pisang punya arti mendalam di hidupnya. Saat itu, ketika Affandi kecil, ia dan saudara-saudaranya terkena wabah cacar. Semua saudaranya meninggal, hanya ia yang bertahan hidup. Kala itu, ibunda Affandi menutup seluruh tubuh Affandi dengan pelepah daun pisang untuk menurunkan suhu badannya yang tinggi dan untuk menjaga agar cacar air di tubuhnya tidak menyebar ke bagian tubuh lain," tutur Hudan, pemandu wisata museum Affandi, Jumat, 20 November 2020.

Baca Juga: Gunungkidul Alami Kenaikan UMK Tertinggi Se-Kabupaten dan Kota Yogyakarta

Di museum Affandi kita akan diajak menjelajahi 3 galeri, studio lukis, kafe, dan rumah tinggal Affandi, di sini kita bisa membayangkan bagaimana napak tilas perjalanan karir Affandi di fase awal menjadi seorang seniman. 

Sebelum terkenal seperti sekarang, Affandi bahkan tak punya cukup uang untuk membeli peralatan dan bahan melukis. Agar tetap bisa melukis, Affandi melakukan berbagai pekerjaan, mulai dari jadi guru menggambar sampai menjadi penjual tiket bioskop.

Baca Juga: Jungkook BTS Beri Alasan Adanya Drama Komedi di Album Terbaru BTS BE

Setelah fase-fase sulit tersebut, pengunjung juga bisa melihat karya-karya bersejarah di masa keemasan Affandi sebagai seorang pelukis. Ia termasuk seniman yang sangat produktif membuat karya, bahkan di masa tua. 

Menyusuri Ruang Galeri Lukisan dan Rumah Pribadi Affandi

Di ruang galeri 1 dan galeri 2 Museum Affandi, pengunjung bisa menilik berbagai karya Affandi yang dirawat dengan baik sampai saat ini. Total karya Affandi yang masih ada berjumlah sekitar 300-an, sementara dalam hidupnya, Affandi diperkirakan telah menciptakan ribuan karya. Semua koleksi yang dipajang di Galeri 1 dan 2 merupakan hak milik museum dan tidak diperjualbelikan.

Baca Juga: Simak 9 Cara Mudah Cek Nama Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tahap 3, Buka Link Ini

Di galeri 1, digambarkan detail tentang perkembangan gaya melukis Affandi yang semula bergaya naturalis dan bertransformasi menjadi ekspresionis. Gaya naturalis sangat terlihat pada lukisan self-portrait yang jadi lukisan favorit Affandi dan mulai ia kerjakan sejak tahun 1938. 

Di ruangan ini kita bisa melihat karya-karya Affandi yang masih menggunakan bahan dari karung goni dan sobekan kertas sebagai bahan lukisan.  

Seiring perkembangan waktu, Affandi mulai mengubah gaya lukisan menjadi aliran ekspresionis. Hal ini tak lepas dari perjalanan panjang yang dilakukannya ketika belajar melukis ke India dan melakukan pameran-pameran di Benua Eropa.

Baca Juga: 8 Tips Menanam Anggrek bagi Pemula yang Perlu Diketahui

Baca Juga: Gagal Coba Lagi Klik info.gtk.kemdikbud.go.id atau pddikti.kemdikbud.go.id untuk Cek BSU Kemdikbud

Masa keemasan Affandi terjadi pada tahun 1984, ketika pria asal Cirebon tersebut melukis Parangtritis At Night. Melalui lukisan, Affandi mencoba menampilkan sisi lain pantai Parangtritis, di mana pantai ini bisa terlihat begitu ganas dan liar, tapi juga bisa terlihat sangat indah

Sementara itu, di galeri 3, ditampilkan karya-karya Maryati (istri Affandi), Kartika, dan Rukmini (anak Affandi), serta beberapa karya pelukis lainnya. Sketsa buatan Affandi juga ditampilkan di galeri ini. Selain karya lukisan, ada juga sepeda ontel tua yang dulu sering digunakan Affandi untuk berkeliling. Di galeri 3, pengunjung dapat menyaksikan pemutaran video tentang bagaimana proses kreatif Affandi ketika membuat sebuah lukisan. 

Setelah puas keliling musium, pengunjung dapat singgah sejenak melepas lelah di kafe loteng. Kafe berlantai dua ini dulunya adalah rumah tinggal Affandi. Lantai satu dijadikan teras rumah tempat Affandi berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga, sedangkan lantai 2 adalah kamar tidur Affandi. ***

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler