Melihat Relief Seksualitas di Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah

1 Desember 2020, 15:28 WIB
Penampakan Candi Sukuh di Jawa Tengah. /KabarJoglosemar.com/Tedy Kartyadi

KABAR JOGLOSEMAR - Bagi yang belum pernah berwisata ke Candi Sukuh, barangkali perlu untuk diagendakan dalam mengisi liburan akhir tahun pada bulan Desember 2020.

Candi yang berlatar agama Hindu ini, terletak di lereng sebelah barat Gunung Lawu atau tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus dan Luncurkan Awan Panas, 550 Warga Mengungsi 

Untuk berkunjung ke Candi Sukuh cukup mudah, warganet dapat mengendarai sepeda motor atau kendaraan roda empat, jarak 36 kilo meter dari Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Selain keunikan-keunikan khas bangunan candi berupa patung dan ukiran relief penghias yang berbeda dengan candi Hindu lainnya.

Candi Sukuh terdiri dari tiga teras dengan tiga gapura ini, ada peninggalan jejak yang mencuri perhatian bagi pengunjung.

Yakni pertama, pada gerbang utama pengunjung disuguhi oleh patung lambang lingga dan yoni, yang merupakan simbol candi Hindu, namun dalam bentuk cukup vulgar.

Ada sebuah relief unik yang terpahat di salah satu bagian Candi Sukuh. Adalah relief yang menggambarkan phallus dan vagina.

Baca Juga: Jarak Luncur Awan Panas Akibat Letusan Gunung Semeru Capai 2.000 Meter

Relief Phallus dan Vagina di Candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah. KabarJoglosemar.com/Tedy Kartyadi

Baca Juga: Rekor Unik Diciptakan Kardinal, 17 Uskup, dan 900 Lebih Rohaniwan untuk Guru Honorer

Relief ini terpahat secara jelas dan hampir bersentuhan satu sama lain. Relief ini menggambarkan bersatunya lingga (kelamin perempuan) dan yoni (kelamin laki-laki).

Kedua, tepat lantai di atas candi apabila kita cermati di antara batu-batu lantai puncak Candi Sukuh, ada beberapa jejak vandalism tertulis tahun 1947-1948, yang merusak wajah lantai, sebab berupa tulisan yang dipahat cukup dalam.

Udara Candi Sukuh lumayan sejuk karena berada pada ketinggian 910 mdpl, dari bentuk bangunan dibuat kisaran tahun 1359 Saka atau 1437 Masehi, berdasar sengkalan memet “Gapura Buta Anguntal Jalmo” .

Bentuknya cukup unik memang, tidak heran jika banyak yang mengatakan bentuk candi mirip dengan peninggalan budaya suku Maya, di Mexico, Amerika Selatan.

Baca Juga: Trending di Twitter, Pak Gub Anies Baswedan Positif COVID-19, Begini Reaksi Netizen

Ada juga yang mengatakan seperti bentuk bangunan Piramid (Mesir) yang terpotong.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler