"Saya akan selalu membela di negara saya kebebasan untuk berbicara, menulis, berpikir, menggambar," tambahnya.
Baca Juga: 7 Golongan Ini Dilarang Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11, Siapa Saja?
Macron juga mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "distorsi" dari para pemimpin politik, dengan mengatakan bahwa banyak orang yang mempercayai kartun itu adalah buatan negara Prancis.
"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang-orang mengerti bahwa saya mendukung kartun ini," kata Macron.
“Karikatur itu bukan proyek pemerintah, tapi muncul dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah,” tambahnya.
Baca Juga: Kenapa Produk Prancis Diboikot Banyak Negara? Ini Alasannya
Tapi di situ ia menekankan lagi dukungannya soal kebebasan berpendapat yang kini tengah menimbulkan kontroversi.
Tak cuma itu, Macron juga mengecam sejumlah aksi teror yang terjadi setelah kasus tersebut. Misalnya seperti serangan di gereja Nice, Kamis (29/10) yang dilakukan oleh pemuda Tunisia.
"Saya tidak akan pernah menerima bahwa mereka bisa membenarkan kekerasan. Dan saya pikir pesan kami jelas yakni melindungi kebebasan dan hak kita," tegas Macron. ***