KABAR JOGLOSEMAR - Emmanuel Macron, Presiden Prancis saat ini sedang menjadi sorotan dunia. Bukan cuma dapat sorotan dan kritik, muncul pula aksi boikot produk Prancis yang dilakukan oleh sejumlah negara.
Jika melihat media sosial beberapa waktu belakangan ini ramai foto-foto sejumlah toko memasang tulisan boikot.
Diduga hal itu salah satunya dipicu oleh pidato Emmanuel Macron pada 2 Oktober 2020 lalu. Publik pun banyak yang bertanya-tanya. Apa sebenarnya yang diungkapkan oleh Presiden Prancis itu sampai memicu kemarahan publik dan menjadi sorotan dunia Internasional?
Baca Juga: Pernyataan Terbaru Presiden Prancis Emmanuel Macron soal Polemik Karikatur Nabi Muhammad
Berikut ini pidato lengkap Macron pada 2 Oktober 2020 lalu yang KabarJoglosemar.com kutip dari laman French Embassy in London.
Para hadirin Para Menteri; anggota parlemen; Tuan Walikota, François, terima kasih banyak; Bapak Presiden Komite Departemen; Bapak Presiden Komunitas Perkotaan; Tuan Prefek; Tuan Presiden Pengadilan Banding; Tuan Penuntut Umum Negara; Madam Chief Education Officer; hadirin sekalian dari semua pangkat dan posisi.
Terima kasih, Pak Walikota, karena telah menyambut kami di Les Mureaux. Bukan kebetulan jika hari ini sebuah diskusi diadakan di kota Anda, departemen Anda, tentang masalah yang begitu penting bagi Republik kita.
Di tempat Anda ini adalah tempat di mana pertarungan Republikan dilancarkan dan Anda tahu cara mengusahakannya, kota yang punya solusi, seperti yang sering Anda katakan, dan departemen yang selalu mampu mengatasi masalah, melalui pendidikan, pelatihan, dan bekerja, untuk menghadapi tantangan ini.
Tujuan dari pertemuan kita hari ini ada dua: pertama, untuk mendefinisikan masalah apa yang sebenarnya kita hadapi, tanpa subjek yang tabu tetapi juga tanpa simplistik. Apa hari ini, dalam masyarakat kita, yang membahayakan Republik kita, kemampuan kita untuk hidup bersama? Dan [kedua] untuk berbagi dengan Anda keputusan yang diambil sebagai hasilnya, yang merupakan buah dari hampir tiga tahun kerja metodis dan yang telah kami selesaikan dengan Pemerintah selama beberapa minggu terakhir.
Separatisme Islamis