Dikatakan, dari temuan Asosiasi Fintech/Indonesia (AFTECH) menyimpulkan bahwa masalah utama yang dihadapi perusahaan fintech adalah rendahnya literasi keuangan (75 persen), permasalahan infrastruktur dasar (57 persen) dan tantangan modal (44 persen).
Sebanyak 71 persen pelaku fintech secara langsung menargetkan segmen masyarakat yang belum terjangkau (unbanked) dan kurang terjangkau (underbanked) oleh perbankan.
Baca Juga: Sambut Sumpah Pemuda, 3 Pasang Pengantin Menikah dengan Mahar Sapu Lidi
Dan sebesar 73,9 persen responden melakukan kolaborasi dengan lembaga keuangan lainnya/bank, sedangkan 43,5 persen responden membuat kemitraan strategis dengan pemerintah.***(Kabar Joglosemar.com/Philipus Jehamun)