Network
KABAR JOGOSEMAR - Belakangan ini jagat media sosial sempat ramai membahas kisah pilu seorang ayah di Solo.
Bukan tanpa sebab, sosok ayah yang diketahui bernama Ari Prasetyo (39) warga Laweyan, Solo, Jawa Tengah, memposting tawaran barter sepatu demi mendapatkan susu anak.
Adapun Ari memposting hal tersebut di salah satu group Facebook regional Solo.
Baca Juga: Kisah Pilu Tawaran Ayah Tukar Sepatu Demi Sekotak Susu Anak di Solo
Kemudian, kisah pilu tersebut viral hingga tersebar luas di media sosial.
Tak hanya itu, selang beberapa waktu, pihak kepolisian setempat dikabarkan langsung bertindak memberikan bantuan kepada Ari.
Rupanya, kisah pilu Ari juga sampai ke telinga Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Bill Gates dan Melinda Resmi Cerai Setelah 27 Tahun Menikah
Menanggapi hal tersebut, Gibran lantas mengangkat Ari menjadi petugas perlindungan masyarakat (Linmas).
Ari pun mengaku bahagia bisa diangkat mejadi Linmas oleh orang nomor satu di Solo.
"Iya Allhamdulilah senang bisa menjadi Limnas," ucapnya saat bertemu dengan Gibran di Balai Kota Solo, Selasa, 3 Agustus 2021.
Baca Juga: Kafe di Banjarmasin Dirampok Maling Bugil, Dihadapan Polisi Pelaku Akui Sempat Mandi
Sebelum diangkat oleh Gibran menjadi Limnas, Ari mengaku berprofesi sebagai Cleaning Service.
Mengenai postingannya, Ari menyebut kala itu sedang merasa kebingungan membeli susu untuk anaknya lantaran dia tak lagi memiliki uang.
Dia menuturkan uangnya telah habis untuk perbaikan kendaraan yang kebetulan turun mesin.
Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Vaksin Covid-19, Cek Syarat dan Ketentuannya Agar Tetap Aman
Ari pun pada akhirnya membuat postingan barter sepatu untuk susu anak. Dia tidak menyangka bahwa postingan tersebut menjadi viral hingga disoroti Kapolsek dan Kapolresta.
"Saya tidak menyangka direspons Pak Kapolresta dan Pak Kapolsek. Sehingga jadi viral," ucapnya.
Sementara itu, Walikota Solo, Gibran mengingatkan kepada jajarannya supaya belajar dari kasus yang dialami Ari.
Baca Juga: Luhut Sebut Kasus Kematian Tinggi Akibat Covid-19 di Sejumlah Daerah, Yogyakarta Termasuk
Dia menyebutkan bahwa jangan sampai ada masyarakat yang tidak bisa makan dan harus menunggu terlebih viral dahulu.
"Jangan nunggu viral. Bapak atau ibu teman-teman-teman lurah yang ada di wilayah juga harus selalu aktif. Jangan sampai ada warga yang tidak bisa makan," pungkasnya. ***
