China Berencana Kirim Manusia ke Planet Mars Tahun 2033

- 29 Juni 2021, 12:04 WIB
China berambisi mengirimkan manusia ke planet Mars tahun 2033
China berambisi mengirimkan manusia ke planet Mars tahun 2033 /NASA Mars Exploration

KABAR JOGLOSEMAR - Negara China berambisi untuk mengirim awak pertamanya ke Mars pada tahun 2033 mendatang.

Mereka juga menyusun rencana jangka panjang untuk membangun pangkalan yang dihuni secara permanen di Planet Mars dan mengekstrak sumber dayanya.

Dikutip dari Reuters, rencana ini tentu saja bakal menjadi 'perlombaan' dengan Amerika Serikat untuk mengirim manusia di Mars.

Ambisi China tersebut diungkapkan secara rinci untuk pertama kalinya setelah China mendaratkan robot penjelajah di Mars pada pertengahan Mei dalam misi perdananya di Mars.

Baca Juga: Soal Usulan Bupati Mukomuko Blokir Game Online Free Fire hingga PUBG, Begini Jawaban Kominfo

Wang Xiaojun, kepala pembuat roket utama China mengatakan rencananya, awak atau kru bakal dikirim ke Mars pada tahun 2033, 2035, 2037, 2041 dan seterusnya.

Menurut laporan resmi China dari Space News pada hari Rabu lalu, sebelum misi pengiriman manusia dimulai, China akan mengirim robot ke Mars untuk mempelajari kemungkinan lokasi pangkalan dan membangun sistem untuk mengekstrak sumber daya di sana.

Untuk tempat tinggal manusia di Mars, kru harus dapat menggunakan sumber daya planet, seperti mengekstraksi air di bawah permukaannya, menghasilkan oksigen di tempat dan menghasilkan listrik.

China juga harus mengembangkan teknologi untuk menerbangkan astronot kembali ke Bumi.

Baca Juga: Google Meet Umumkan Fitur Baru, Peserta Meeting Kini Sudah Tidak Bisa Tinggalkan Room Sembarangan

Misi pulang pergi tanpa awak untuk mendapatkan sampel tanah dari planet ini diharapkan pada akhir tahun 2030.

Badan antariksa AS NASA telah mengembangkan teknologi untuk membawa kru ke Mars dan kembali sekitar tahun 2030-an.

Rencana Mars China membayangkan armada pesawat ruang angkasa bolak-balik antara Bumi dan Mars dan pengembangan besar sumber dayanya, kata Wang.

Untuk mempersingkat waktu perjalanan, pesawat ruang angkasa harus memanfaatkan energi yang dilepaskan dari reaksi nuklir dalam bentuk panas dan listrik, di samping propelan kimia tradisional, kata Wang.

Baca Juga: Uji Klinik Ivermectin Diizinkan Oleh BPOM untuk Obat COVID-19

"China harus melakukan perjalanan pulang pergi dengan total waktu penerbangan beberapa ratus hari", katanya.

China juga berencana untuk mendirikan pangkalan di kutub selatan Bulan dan mengerahkan ekspedisi robot ke asteroid dan Jupiter sekitar tahun 2030.

Pekan lalu, China mengirim tiga astronot ke stasiun luar angkasa yang belum selesai dalam misi berawak pertamanya sejak 2016. Tentu saja hal ini memperluas kehadirannya di dekat Bumi dan menantang kepemimpinan AS di ruang orbit. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x