Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi Secara Nasional, Provinsi Jateng jadi Sorotan

- 7 Juni 2021, 15:58 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Pixabay/Blendertimer

KABAR JOGLOSEMAR - Sejak libur Idul Fitri 2021 kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah tertinggi secara nasional.

Angka kenaikan mencapai 51 persen atau 2 kali lipat mulai minggu kedua bulan Mei 2021 dibanding minggu sebelumnya.

Hal ini membuat Provinsi Jateng mendi sorotan. Apalagi dilihat dari peta zonasi resiko penularan atau penyebaran Covid-19, di Jateng ada 1 kabupaten/kota yang masuk zona merah atau dengn resiko penularan yang tinggi yakni Kabupaten Kudus.

Baca Juga: Viral Video Seorang Curhat Dapat 13 Undangan Pernikahan Dalam 2 Minggu, Netizen Malah Curigai Ini

Sementara itu,ada 10 kabupaten/kota yang masuk zona oranye ata beresiko sedang dan 2 kabupaten/kota masuk zona kuning tau beresiko rendah.

Dengan melihat perkembangan kondisi tersebut, menurut Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh baik berupa dana yang siap pakai maupun bantuan lain berupa tenda isolasi, masker maupun hand sanitizer untuk Kabupaten Kudus.

Wiku Adisasmito yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman covid19.go.id pada hari Senin, 7 Juni 2021, mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus terjadi karena adanya ziarah keagamaan dan tradisi kupatan pasca Idul Fitri 2021.

Baca Juga: 5 Fakta Konten Ria Ricis Soal Kematian Sang Ayah, Unggah 5 Video hingga Berisi Iklan

Baca Juga: Prediksi Crypto yang akan Naik di Tahun 2021, Ethereum Paling Menjanjikan 

Pencegahan penularan dan penanganan kasus saat ini sudah dilakukan meggunakan metode Whole Genum Sequencing (WGS) atau pengawasan perkembangan mutasi virus yang sedang dilakukan di Kudus. Hal ini dilakukan guna mengetahui varian apa yang tersebar di daerah tersebut.

Menurut Wiku, dalam upaya penanganan di berbagai daerah, pemerintah juga sudah memaparkan perkembangan kasus tingkat nasional secara rutin melalui publikasi data beserta analisisnya.

Data tersebut bersumber dari pemerintah daerah dan terakumulasikan di bawah sistem data kesehatan yang dinaungi ementerian Kesehatan.  

Baca Juga: Menkes: Ini Syarat Utama jika Sekolah Tatap Muka Akan Dimulai Bulan Juli

Baca Juga: Umbar Kesedihan sebagai Konten, Netizen Samakan Ria Ricis dengan Atta Halilintar

Dikatakan, update data yang tercatati maupun tingkat akurasi data di lapangan sangat bergantung pada sistem pelaporan dan transparansi sistem pencatatan. Karena itu Satgas di seluruh daerah didorong agar berlomba-lomba memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan masing-masing yang dilakukan secara paralel.

Hal ini sebagai upaya pemerintah pusat untuk menjamin sistem data pusat-daerah yang interoperable. 

Wiku mengatakan bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang cukup terkendali saat ini tercerminkan dari data yang ada. Hasil ini merupakan efektifitas dari penerapan PPKM Mikro.

Baca Juga: Pasca Pembatalan Haji 2021, Siapkan Dokumen Ini untuk Menarik Setoran Biaya Perjalanan Haji

Juru Bicara Satgas Covid-19 ini meminta masyarakat agar ikut mencegah penularan virus corona dengan menunda berkegiatan bagi yang memiliki gejala. Pastikan kondisi kesehatan prima sebelum melakukan kegiatan di luar rumah.

Sementara bagi mereka yang bergejala, segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika tertular. Dengan demikian kasus di tingkat mikro diharapkan bisa lebih cepat terdeteksi dan mendapatkan penanganan lebih cepat pula. ***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x