Ditanya Pesugihan, Mbah Mijan Masih Dalami Keanehan Soal ‘Anak Genderuwo’ yang Tewas di Temanggung

- 19 Mei 2021, 18:19 WIB
Paranormal Mbah Mijan menerawang ada keanehan pada jenazah bocah korban ritual ruwat usir genderuwo yang tewas di Temanggung
Paranormal Mbah Mijan menerawang ada keanehan pada jenazah bocah korban ritual ruwat usir genderuwo yang tewas di Temanggung /Twitter/@mbah_mijan

KABAR JOGLOSEMAR - Masyarakat digegerkan dengan temuan mayat seorang bocah berumur 7 tahun di Temanggung, Jawa Tengah.

Bocah meninggal dunia setelah dirukiyah atau diruwat karena dianggap nakal. Setelah geger penemuan mayat anak itu, paranormal Mbah Mijan buka suara.

Dia pun mengungkapkan peristiwa kematian anak kecil itu aneh. Namun, dia telah mendoakan sang anak berinisial ALH itu. 

Baca Juga: Ini Hal yang Disorot dalam Laporan Dugaan Maladministrasi Petinggi KPK atas Nasib 75 Pegawai Terkait TWK

Netizen pun menanyakan apakah ritual ruwat hingga kematian anak di Temanggung ini berkaitan dengan pesugihan. 

“Apa iya untuk pesugihan @mbah_mijan,” tanya @AbiHakimSis.

Mbah Mijan lantas menyampaikan beberapa keanehan tentang peristiwa di Temanggung itu.

“Masih Mbah dalami, beberapa keanehan diantaranya, Jenazah tak berbau, mengering seperti sengaja diformalin,” cuit @mbah_mijan di Twitter.

Baca Juga: Paranormal Mbah Mijan Buka Suara Soal Bocah Korban Ritual Dukun Ruwat 'Anak Genderuwo' hingga Tewas

Menurutnya, tidak mungkin kalau orang tua melakukan hal-hal tersebut bahkan dengan alasan anak itu akan bangun lagi.

“Sepertinya tak mungkin suami istri sebodoh itu dengan alasan "akan bangun lagi",” sambung Mbah Mijan.

Jasad bocah itu ditemukan oleh bibi korban pada Minggu, 16 Mei 2021. Dia pun langsung melaporkan temuannya ke pihak kepolisian Temanggung.

Polisi langsung menangkap dua dukun berserta orangtua korban. Sehingga polisi melakukan penyelidikan terkait kematian bocah yang dianggap ‘Anak Genderuwo’ itu.

Baca Juga: Tak Ada Ashanty, Ini Bukti Cinta Krisdayanti Pada Aurel Hermansyah, Setia Mendampingi di Saat Duka

Ritual ruwat itu dilakukan oleh dukun pada Januari 2021 lalu. Selama itu pula, orang tua korban selalu membersihkan jasad anaknya.

"Saya bersihkan sama istri saya. Seminggu dua kali. Itu kejadian Januari kok, Pak,” ujar ayah korban saat diperiksa polisi.

Kapolres Temanggung AKBP Benny menyampaikan dua dukun dan orang tua ditetapkan sebagai tersangka kematian ALH.

“Ruwat tersebut bentuknya anak ditenggelamkan dalam air kemudian diangkat. Itu motif sementara,” terang Benny dikutip Kabar Joglosemar dari Antara.

Baca Juga: Peminat Vaksinasi Gotong Royong Tinggi, Ini Jenis Vaksin Covid-19 dan Tarif Tertingginya

Anak itu telah meninggal dunia dan hanya diletakkan di kamar tidur. Pasalnya, dukun berpesan kepada orangtua ALH untuk meletakkan di kamar dan suatu saat nanti akan bangun. ***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x