Kisah Pilu Birgaldo Sinaga Sejak Positif Covid-19 Hingga Meninggal Dunia

- 18 Mei 2021, 12:11 WIB
Birgaldo Sinaga meninggal dunia pada Sabtu, 15 Mei 2021, usai menjalani perawatan akibat terpapar Covid-19.
Birgaldo Sinaga meninggal dunia pada Sabtu, 15 Mei 2021, usai menjalani perawatan akibat terpapar Covid-19. /Instagram.com/@birgaldo_sinaga

 

KABAR JOGLOSEMAR - Kisah pilu mewarnai hari-hari Birgaldo Sinaga, pegiat media sosial, sejak diketahui positif Covid-19 pada 4 Mei 2021 hingga meninggal dunia pada hari Sabtu, 15 Mei 2021 pukul 06.00 WIB.

Kisah pilu yang diceritakan Erni Susi, isteri Birgaldo Sinaga itu ditulis Alia Shahnaz sahabat Birgaldo Sinaga di akun Facebook Alia Shahnaz yang diunggah pada hari Minggu, 16 Mei 2021 pukul 16.01 WIB.

Salah satu yang memilukan adalah keluarga harus mengeluarkan biaya sendiri untuk perawatan Birgaldo Sinaga di rumah sakit meski ia positif Covid-19.

Baca Juga: Masih Disalurkan! Simak Cara Cek Penerima BLT Dana Desa Rp300 Ribu, Cukup Masukkan Nama Desa

Ketika menghubungi Erni Susi, isteri Birgaldo Sinaga, pada hari Minggu, 16 Me 2021, Alia Shahnaz dan kawan-kawan mendengarkan kisah hidup keluarga kecil tersebut dan mencoba menghibur.

Menurut Erna Susi seperti ditulis Alia Shahnaz yang dikutip Kabar Joglsemar dari akun Facebook Alia Shanaz yang diunggah pada hari Minggu, 16 Mei 2021, kisah dimulai 4 Mei 2021 saat Bang Bir-sapaan untuk Birgaldo Sinaga-mulai demam tetapi hanya istirahat dan minum paracetamol. Beberapa kali demam itu membaik dalam 2 hari.

Tetapi 8 Mei demam itu kembali lagi dan lebih parah. Mereka pun ke RS Awal Bros untuk merawat Bang Bir. Ternyata di RS, Bang Bir tidak pernah panas lagi. Pihak RS menyatakan Bang Bir Covid-19 ringan dan tidak bisa dirawat dg biaya kemenkes.

Baca Juga: 212 Warga Palestina Meninggal Akibat Serangan Israel

Mb Erni diminta tanda tangan biaya mandiri bahwa setuju semua biaya RS yang timbul akan dibayar pribadi. Mb Erni pun tanda tanda tangan.

Bang Bir dan istri bersikeras bahwa masih panas tinggi, tetapi catatan RS menyatakan Bang Bir tidak pernah panas selama dirawat.

Oleh karena ada perselisihan yang tidak selesai tersebut, Bang Bir akhirnya menolak dirawat dan pulang untuk pindah ke RS Galang dengan harapan biaya bisa tetap ditanggung kemenkes.

Baca Juga: Ini Alasan Negara-Negara Arab Terkesan Pasif Saat Israel Gempur Palestina

Pada 9 Mei, Bang Bir pulang. "Kami pun baru paham mengapa Bang Bir tidak memiliki hasil lab yang diminta pak Otto Rajasa. Pot-sapaan Otto Rajasa-menelepon untuk menawarkan semua bantuan yang Bang Bir perlukan. Tetapi Bang Bir tidak meminta apapun hingga komunikasi putus," tulis Alia Shahnaz.

Lalu, pada 10 Mei tidak bisa ke RS Galang, akhirnya Bang Bir memutuskan masuk RS Elizabeth. Di RS Elizabeth dua hari Bang Bir tidak bisa istirahat. Ruangan yang tidak cukup luas diisi 4 pasien Covid-19. Hiruk pikuk membuat tidur pun susah.

Akhirnya 12 Mei Bang Bir meminta istri untuk bisa dipindahkan ke RS Awal Bros agar bisa istirahat karena kesulitan istirahat membuat sakit menjadi parah.

Baca Juga: Alasan Menikah di Bulan Syawal, Ini Sunah dari Rasulullah Hingga Berkah yang Didapatkan

"Tubuh Bang Bir melemah. Biarlah jika harus membayar pribadi menguras tabungan yang tidak seberapa. Ternyata RS Awal Bros penuh. Akhirnya Bang Bir dimasukkan ICU. Selain penuh keadaan tubuh Bang Bir juga sudah melemah," tulis Alia.

Pada 14 Mei, kondisi Bang Bir makin memberat. Beruntung sore masih sempat meminta maaf kepada istri dan Baby K (Khaterine, red) atas kurangnya waktu untuk mereka berdua.

Keadaan semakin berat malam hari dan 15 Mei jam 06.00 pagi Bang Bir menghembuskan nafas terakhir kembali ke haribaan-Nya.

Baca Juga: Alasan Menikah di Bulan Syawal, Ini Sunah dari Rasulullah Hingga Berkah yang Didapatkan

Berikut tulisan lengkap Alia Shahnaz di akun Facebooknya yang diunggah pada hari Minggu, 16 Mei 2021 pukul 16.01 WIB :

Mencapai Rp 1.240.000.000,- Pagi ini kami menghubungi mb. Erni, istri alm. Bang Birgaldo ngobrol dg Beby K. Mendengarkan kisah hidup keluarga kecil tsb dan mencoba menghibur sebisanya. Alhamdulillah beliau bisa sedikit tertawa sejenak meskipun tentu masih sangat sedih. Bang Bir itu selalu ada untuk orang lain, tetapi sering sekali tidak hadir untuk kami di rumah.

Mereka berdua kesepian selama ini. Dua bulan pergi, di rumah satu-dua minggu dan pergi lagi melakukan pengabdian. Begitu seterusnya. Untuk menyambung hidup untunglah hasil kerja keras mereka berdua ada beberapa kamar kos di samping rumah. Hingga saat Bang Bir di saat terakhirnya meminta maaf di postingan IG meminta maaf selama ini banyak salah, selalu meninggalkan anak istri. Mb Erni meminta agar kesalahan itu segera diperbaiki setelah sembuh nanti. Memulihkan kesepian mereka berdua selama bertahun-tahun. Bang Bir pun berjanji.

Baca Juga: Bella Hadid Ungkap Warna Rambutnya adalah Jati Dirinya Sebagai Keturuna Palestina

Apa daya Covid-19 menghancurkan sel-sel paru Bang Bir dan membuatnya tidak bisa melaksanakan janji itu. Dimulai 4 Mei Bang Bir mulai demam tetapi hanya istirahat dan minum paracetamol beberapa kali demam itu membaik dalam 2 hari. Tetapi 8 Mei demam itu kembali lagi dan lebih parah. Mereka pun ke RS Awal Bros untuk merawat Bang Bir. Ternyata di RS Bang Bir tidak pernah panas lagi. Pihak RS menyatakan Bang Bir Covid-19 ringan dan tidak bisa dirawat dg biaya kemenkes. Mb. Erni diminta ttd biaya mandiri, bahwa setuju semua biaya RS yang timbul akan dibayar pribadi. Mb Erni pun ttd.

Bang Bir dan istri bersikeras bahwa masih panas tinggi, tetapi catatan RS menyatakan Bang Bir tidak pernah panas selama dirawat. Karena ada perselisihan yang tidak selesai tsb Bang Bir akhirnya menolak dirawat dan pulang untuk pindah ke RS Galang dengan harapan biaya bisa tetap ditanggung kemenkes.

9 Mei Bang Bir pulang. Kamipun baru paham mengapa Bang Bir tidak memiliki hasil lab yang diminta pak Otto Rajasa. Pot menelepon untuk menawarkan semua bantuan yang Bang Bir perlukan. Tetapi Bang Bir tidak meminta apapun hingga komunikasi putus.10 Mei tidak bisa ke RS Galang akhirnya Bang Bir memutuskan masuk RS Elizabeth. Di RS Elizabeth dua hari Bang Bir tidak bisa istirahat. Ruangan yang tidak cukup luas diisi 4 pasien Covid-19. Hiruk pikuk membuat tidurpun susah.

Akhirnya 12 Mei Bang Bir meminta istri untuk bisa dipindahkan ke RS Awal Bros agar bisa istirahat karena kesulitan istirahat membuat sakit menjadi parah. Tubuh Bang Bir melemah. Biarlah jika harus membayar pribadi menguras tabungan yang tidak seberapa. Ternyata RS Awal Bros penuh. Akhirnya Bang Bir dimasukkan ICU. Selain penuh keadaan tubuh Bang Bir juga sudah melemah.

14 Mei Bang Bir memberat beruntung sore masih sempat meminta maaf kepada istri dan Baby K atas kurangnya waktu untuk mereka berdua. Keadaan semakin berat malam hari dan 15 Mei jam 06.00 pagi Bang Bir menghembuskan nafas terakhir kembali ke haribaan-Nya.

Kami juga memberitahu bahwa kami menggalang donasi dan ada sekitar 1 M lebih di tangan kami. Uang yang tentu tidak sebanding dengan kebaikan apalagi nyawa Bang Bir. Saat ini donasi mencapai Rp 1,240,000,000,-. Mb. Erni berterimakasih atas semua perhatian teman-teman. Beliau juga mengabarkan bahwa pak Ahok sudah menelepon beliau, mengirim uang dan meminta agar beliau tidak khawatir masa depan si kecil Baby K. Pak Ahok akan siap dan sigap membantu kapanpun dibutuhkan. Terimakasih para sahabat...***

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah