Dorong Lulusan jadi Wirausahawan Mandiri, Pendidikan Vokasi Direvitalisasi

- 7 Februari 2021, 21:13 WIB
Ilustrasi pengusaha.
Ilustrasi pengusaha. /Pixabay/Fotorech

KABAR JOGLOSEMAR - Pendidikan vokasi harus mendorong dan melahirkan lulusan untuk menjadi wirausawan yang mandiri dan tangguh.

Dengan demikian, para lulusan pendidikan vokasi baik di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga perguruan tinggi tidak lagi mencari pekerjaan tapi harus mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

Baca Juga: Tak Gunakan Subsidi Upah, Ini Bocoran Pengganti BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021

Untuk mewujudkan hal itu, menurut Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kemendikbud, pada 2021 pihaknya merevitalisasi pendidikan vokasi. Program revitalisasi itu meliputi 5 hal :

1. program Kursus dan Pelatihan

2. dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan DUDI ⁣⁣⁣

3. penguatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

4. penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi

5. dukungan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) PTN Vokasi (BOPTN)

Dalam hal penguatan SMK, menurut Wikan, pihaknya akan fokus untuk melakukan revitalisasi 900 SMK sebagai Pusat Keunggulan (SMK PK) atau center of excellent (CoE).

Sementara dalam hal penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, akan dilakukan penguatan 200 pendidikan tinggi.

Baca Juga: Bukan Uang, Ini Pengganti BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 yang Disiapkan Kemnaker

Caranya, menurut Wikan, dengan memberikan sertifikasi kompetensi pada 300 dosen, penguatan 75 Pendidikan Tinggi PNBP/BLU dengan anggaran Rp 742,62 miliar dan menyediakan Rp 596,356 miliar guna penguatan sarana prasarana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) delapan PTV. ⁣⁣⁣

⁣⁣⁣Kemudian, dalam hal dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan DUDI, dengan fokus pada kemitraan dengan dunia usaha, dunia industri (DUDI) serta dan dunia kerja.

Hal ini antara lain dilakukan dalam bentuk dukungan dan penguatan link and match. Untu program ini akan menyasar 5.690 orang dan 250 DUDI. Kemudian, dukungan diberikan pada 47 politeknik negeri demi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) PTN Vokasi (BOPTN).

Sementara dalam hal program Kursus dan Pelatihan, akan memperioritaskan rogram Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan program Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan (PPKK) untuk 66.678 orang.⁣⁣⁣

Karena itu, menurut Wikan dikutip Kabar Joglosemar dari laman kemdikbud, Minggu, 7 Februari 2021,  lembaga pendidikan vokasi tidak hanya fokus pada keahlian teknis (hard skills) tapi harus memperhatikan keahlian non-teknis (soft skills).

Baca Juga: Cek di Laman bansos.siks.kemsos.go.id untuk Dapatkan 3 Bansos Ini

”4 karakter dasar (soft skills) yang harus dimiliki lulusan sekolak vokasi meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam target, bekerja secara team work, ]berpikir kritis serta tidak mudah bosan dan menyerah dalam berkarya,” kata Wikan. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Menurut Wikan Sakarinto, strategi yang dilakukan untuk menyukseskan program prioritas tersebut adalah mentautsuaikan (link and match) seluruh kampus vokasi, SMK, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) se-Indonesia melalui konsep paket 8+1. ⁣⁣⁣

Konsep paket 8+1 dimaksud adalah kurikulum, soft skills, visiting teacher expert from industry, internship, certificate of competence, training, applied research, commitment absorbing graduates serta  scholarship/job contract/donation dari industri.

Untuk itu, seluruh dana hibah atau bantuan khusus untuk SMK, kampus vokasi dan LKP yang memiliki sumber daya manusia atau pemimpin berkarakter subur.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Bansos 2021 Rp 3 Juta untuk Ibu Hamil, Simak Ketentuannya

"Karakter subur artinya pemimpin yang mampu menghasilkan output seperti diharapkan. Ibarat tanah yang gersang, meski ditanam dengan dana berapa miliar kalau hanya menghasilkan gedung dan alat, tapi buahnya tidak sesuai, tak akan dipilih," kata Wikan memberi contoh.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x