Menkes Budi Sadikin ke Mata Najwa: Mohon Doa Restu

- 6 Januari 2021, 22:26 WIB
Najwa Shihab saat memimpin acara Mata Najwa yang menghadirkan Menteri Kesehatan Budi
Najwa Shihab saat memimpin acara Mata Najwa yang menghadirkan Menteri Kesehatan Budi /Program acara Mata Najwa/ Instagram.com/@matanajwa

KABAR JOGLOSEMAR - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Sadikin Gunadi menjadi bintang tamu program acara Mata Najwa 6 Januari 2021 malam ini.

Tema diskusi Mata Najwa malam ini kembali menyoroti tentang Menteri Kesehatan. Budi Gunadi Sadikin pun hadir menjadi narasumber acara yang dipandu oleh Najwa Shihab.

Baca Juga: Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi, 3 Kabupaten Harus Waspada

Bukan kali pertamanya, Mata Najwa menyoroti tentang menkes terutama saat pandemi corona.

Sebelumnya, Najwa mewawancarai Terawan Agus Putranto yang sebelumnya menjabat sebagai Menkes RI sebelum digantikan oleh Budi Sadikin Gunadi.

Kala itu, wawancara yang dilakukan Mata Najwa sebagai bentuk kritik terhadap Menkes RI Terawan Agus Putranto. Hanya saja dalam bentuk kursi kosong.

Hal itu karena Terawan jarang terlihat di hadapan publik menjelaskan tentang penanganan pandemi corona di tanah air. Kini posisi Terawan Agus Putranto sudah diganti oleh Budi Sadikin Gunadi.

Dengan kehadiran Menkes Budi Sadikin Gunadi, Mata Najwa pun mengusung tema ‘Beres-beres Kursi Menteri.’

Sebelum menjabat sebagai Menkes RI, Budi Gunadi sempat menduduki posisi strategis di berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Wow, 1,2 Juta Vaksin Coronavac Sudah Lulus Uji Sertifikasi dari Badan POM

Budi Sadikin Gunadi disoroti lantaran tidak memiliki latar belakang bidang kesehatan. Apalagi saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini termasuk tantangan vaksinasi.

Dalam tayangan live streaming Mata Najwa 6 Januari 2021, disampaikan beragam keluhan yang terjadi selama pandemi corona di Indonesia. 

Ada pasien yang kebingungan mencari informasi tentang rumah sakit. Mereka sudah positif COVID-19. Lapor COVID-19 menjadi salah satu wadah para pasien positif corona untuk melaporkan atau mencari bantuan.

Amanda dari relawan Lapor COVID-19 menyampaikan sampai ada pasien positif yang meninggal dunia karena menunggu mendapatkan tempat perawatan.

Selain itu, ada beda data antara rumah sakit di website maupun data nyata yang diterima oleh para pelapor atau pasien positif corona yang belum bisa menjalani perawatan medis.

Seiring berjalannya waktu, tenaga kesehatan baik perawat maupun dokter pun sudah lelah. Satu per satu mereka berguguran karena terinfeksi virus corona maupun kelelahan bekerja. 

Nakes sudah kewalahan bahkan ruang perawatan sampai penuh. Dampaknya tentu saja pasien yang sudah terkonfirmasi positif corona pun menjadi kesulitan mendapatkan tempat perawatan.

Lapor COVID-19 membeberkan kalau ICU rumah sakit sampai full. Dengan begitu, ada kesulitan pasien positif yang perawatan terutama bagi pasien yang sudah parah. 

Baca Juga: Mutu Vaksin Virus Corona Diawasi Sesuai Standar Internasional

Menkes pun menanggapi tentang hal tersebut. Memasuki minggu kedua bekerja, Menkes menyampaikan kalau setiap liburan ada peningkatan kasus positif corona.

Dari awal November ada peningkatan kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan. Tracking dan tracing seharusnya terus diperkuat. Tak dapat dipungkiri bahwa peningkatan kasus positif baru di bulan Desember ada lonjakan.

Semenatar itu, Amanda kembali menambahkan perlu melakukan 3T (tracking, tracing, dan treatment) dan melakukan PSBB untuk menekan mobilitas masyarakat tinggi.

Dengan begitu penularan virus bisa semakin ditekan kembali. Sekolah tatap muka pun ditiadakan dan melakukan pembelajaran daring.

Dokter Atok Irawan selaku Direktur RSUD Sidoarjo Jawa Timur menekankan bahwa tracing dan tracking mengalami penurunan dibandingkan saat awal-awal pandemi corona di Indonesia.

Baca Juga: Tidak Mengandung Pengawet, Ini Kandungan Vaksin Sinovac yang Mulai Diedarkan

Pihaknya juga menyoroti tentang data-data pasien positif COVID-19. Dia mau kalau data yang disampaikan harusnya benar bukan permainan data. Tentu saja tak mudah dilakukan karena pandemi sudah berlangsung 10 bulan di tanah air. 

Ia menyadari kalau gerakan seluruh rakyat Indonesia dilakukan bersama-sama untuk menangani pandemi corona. Menkes mengakui tentu saja tidak bisa bekerja sendiri. Proses vaksinasi juga akan dilakukan secara bertahap kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

Dia akan mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui berbagai program jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. 

Baru saja dilantik, ia menegaskan kalau Menkes pun telah datang untuk bergerak menangani pandemi corona.

Baca Juga: Kontrak dengan JYP Berakhir, Ini 6 Lagu GOT7 yang Enak Didengar

Ia juga berusaha agar muncul di depan publik serta menjalankan berbagai program kerja terutama penanganan pandemi corona. 

“Mohon doa restu dan bantuannya,” tutup Menkes Budi Gunadi Sadikin. ***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Mata Najwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x