La Nina Bisa Picu Banjir Lahar Dingin Erupsi Gunung Merapi

- 30 November 2020, 16:08 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /merapi.bgl.esdm.go.id

KABAR JOGLOSEMAR - Fenomena La Nina diperkirakan terjadi pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021.

La Nina akan memicu terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Begini Cara Lapor untuk BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 yang Belum Cair

Bila terjadi hujan lebat terus menerus sangat berpotensi terjadi banjir lahar Gunung Merapi.

Karena itu perlu dilakukan antisipasi dan mitigasi terkait ancaman bencana alam Gunung Merapi. Terutama selama terjadi badai La Nina.

Menurut Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, fenomena La Nina sangat erat kaitannya dengan potensi ancaman banjir Gunung Merapi.

Karena saat La Nina muncul akan terjadi hujan lebat. Itu berarti dapat memicu banjir lahar dingin, apalagi bila terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi di sekitar puncak Gunung Merapi.

Dengan kondisi ini,menurut Lilik Kurniawan yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi bnpb.go.id, material berupa pasir dan bebatuan dari sisa erupsi akan meluncur melalui hulu sungai dan mengalir melewati wilayah lereng gunung yang menjadi kawasan permukiman penduduk.

Baca Juga: 7 Bahan Alami untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh, dari Kunyit Hingga Madu

Dengan demikian hal ini perlu diantisipasi dan menjadi catatan dalam upaya mitigasi kebencanaan Gunung Merapi.

Dikatakan, dengan status Gunung Merapi level III atau status Siaga sejak 5 November 2020 hingga sekarang, maka sewaktu-waktu Gunung Merepai akan mengalami eruspsi.

Bila terjadi erupsi, lalu material (sisa erupsi) ada di badan-badan sungai yang berhulu di Merapi, maka hal ini wajib menjadi catatan sebagai potnsi ancaman banjir lahar dingin.

Hal ini menjadi bagian dari upaya pencegahan maupun mitigasi," kata Lilik dalam diskusi bertajuk 'Erupsi Merapi, Apa Yang Bisa Kita Lakukan' melalui media daring, Minggu (29/11/2020).

Lilik merujuk pada catatan sejarah tentang erupsi Gunung Merapi 2010. Ketika itu banjir lahar dingin terjadi pascaerupsi, kemudian merusak banyak rumah warga yang berada di wilayah lereng dan hilir sungai.

Baca Juga: Berikut Daftar 5 Rumah Sakit di Yogyakarta yang Sediakan Layanan Rapid Tes Beserta Harganya

"Pada tahun 2010 Kali Code sempat meluap. Kemudian Gajahwong juga meluap dan Krasak kembali kepada aliran awalnya yang banyak merusak rumah-rumah masyarakat di sekitar Magelang," kata Lilik.

Karena itu, Lilik meminta seluruh komponen yang terlibat dalam mitigasi kebencanaan Gunung Merapi gar melihat lebih jauh melalui overlay data dan analisa.

Tidak hanya merujuk pada catatan kerawanan dari sisi erupsinya saja.

Sehingga cakupan mitigasi menjadi lebih luas dan dampak risiko bencana dapat dikurangi dengan sebaik mungkin.

"Tidak cukup identifikasi denganhanya membuat peta rawan erupsi merapi yang ada di KRB I, II dan III. Namun dari KRB itu kita juga harus overlap-overlaykan dengan sebaran permukiman bersama masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi," katas Lilik.

Baca Juga: Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Ribuan Warga  Lembata, NTT Mengungsi

Menurut Lilik, dari data yang dihimpun BNPB, wilayah berisiko terdampak erupsi Gunung Merapi yang masuk dalam KRB III adalah Dusun Kalitengah Lor di Desa Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo dan Dusun Palemsari di Desa Umbulharjo yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar di Desa Ngargomulyo, Dusun Trayem, Pugeran, Trono di Desa Krinjing, Babadan 1, Babadan 2 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Selanjutnya Dusun Stabelan, Takeran, Belang di Desa Tlogolele, Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur di Desa Klakah dan Dusun Jarak, Sepi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ini Cara Jitu Bikin Anggrek Cattleya Cepat Berbunga Terus Sepanjang Waktu

Selain itu Dusun Pajekan, Canguk, Sumur di Desa Tegal Mulyo, Dusun Petung, Kembangan, Deles di Desa Sidorejo dan Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x