Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Ribuan Warga  Lembata, NTT Mengungsi

- 30 November 2020, 12:50 WIB
Keadaan gunung Ili Lewotolok di Lembata yang kembali erupsi
Keadaan gunung Ili Lewotolok di Lembata yang kembali erupsi /antaranews.com/

 

KABAR JOGLOSEMAR - Pada Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 Wita, Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT mengalami erupsi. Bahkan tinggi kolom erupsi Gunung Lewotolok itu mencapai 4.000 meter.
 
Dengan terjadinya erupsi, maka sejak Minggu (29/11/2020), status Gunung Lewotolok naik ke level III atau status Siaga.
 
Terkait adanya erupsi dan meningkatnya aktivitas Gunung Lewotolok, maka sebanyak 2.782 warga dai 17 desa di sekitar Gunung Lewotolok diungsikan. Warga yang berasal dari 2 kecamatan, yakni Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Timur itu diungsikan ke 6 titik pengungsian.
 
 
Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan, pola pengungsianGunung Ili Lewotolok dilakukan seperti pola pengungsian Gunung Merapi, yakni mengutamakan protokol kesehatan untuk mencegah penebaran dan penularan virus corona.
 
Menurut Raditya Jati yang dikutip Kabar Joglosemar dari bnpb.go.id, 6 titik pengungsi bagi warga sekitar Gunung Ili Lewotolok adalah Kantor Bupati lama dengan jumlah 2.029 jiwa, Aula Ankara 32 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 228 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa dan Kantor Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 228 jiwa.
 
Raditya Jati mengungkapkan bahwa Gunung Ili Lewotolok mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi sekitar 4.000 m di atas puncak atau sekitar 5.423 meter di atas permukaan laut, Minggu (29/11/2020).
 
 
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.
 
Dengan terjadinya erupsi dan adanya perkembangan gejala vulkanologi, menurut Raditya, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dari Level II atau ‘Waspada’ menjadi Level III atau ‘Siaga' pada Minggu (29/11/2020) pukul 13.00 Wita.
 
Dikatakan, setelah adanya kenaikan status tersebut, PVMBG kemudian memberi rekomendasi kepada masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 kilomater dari kawah puncak.
 
 
Semenara untuk mengurangi dampak kesehatan dari sebaran abu vulkanik yang ditimbulkan dari aktivitas erupsi, masyarakat diminta untuk menggunakan masker dan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
 
Masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung ini pun diminta mengantisipasi  potensi ancaman bahaya lahar dingin, terlebih apabila terjadi hujan deras di kawasan kawah dan puncak gunung.
 
Bagi semua pihak juga diminta untuk menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata dengan tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks). Selain itu, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
 
 
"Seluruh masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi dari pihak-pihak berwajib dan instansi terkait," kata Raditya Jati.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x