KABAR JOGLOSEMAR- Maraknya berbagai produk rokok yang ada saat ini membawa satu produk yang cukup unik yaitu tembakau alternatif.
Meski bukan hal baru tapi hampir 1 dekade ini kehadiran tembakau alternatif makin diminati pecinta tembakau.
Beberapa produk tembakau alternatif yang dipanaskan antara lain rokok elektrik, snus dan kantung nikotin.
Pendiri dan Ketua Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia, Achmad Syawqie, menjelaskan konsep pengurangan risiko sudah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti sabuk pengaman, airbag, helm, dan garam rafinasi
Baca Juga: Kenapa Selena Gomez Lakukan Transplantasi Ginjal? Ini Jawabannya
Produk tembakau alternatif yang menerapkan konsep pengurangan risiko memiliki potensi untuk menjadi pilihan bagi perokok dewasa mengurangi risiko kesehatan dengan beralih sepenuhnya pada tembakau alternatif.
"Beberapa kajian ilmiah luar negeri membuktikan bahwa produk ini memang jauh lebih rendah risiko kesehatan dibandingkan dengan rokok konvensional. Inovasi ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan rokok di Indonesia,” ujar Syawqie dalam acara diskusi media terbatas secara online seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul Untuk Kendalikan Rokok, Tembakau Alternatif Disebut Potensial Hentikan Kecanduan, Minggu (29/11/20).
Sejumlah penelitian ilmiah, seperti Public Health England dan German Federal Institute for Risk Assessement (BfR), menyimpulkan bahwa rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.
Baca Juga: NIK Tidak Muncul di eform.bri.co.id Tetap Bisa Cairkan BPUM BLT UMKM, Ini Syaratnya
UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, juga menyimpulkan secara positif bahwa produk tembakau yang dipanaskan mengurangi bahan kimia berbahaya sebesar 50 hingga 90 persen daripada rokok.