Status Gunung Merapi Siaga, Ribuan Warga Dievakuasi ke Barak Pengungsian

8 November 2020, 09:55 WIB
Gunung Merapi. /ANTARA FOTO

KABAR JOGLOSEMAR -Sejak status Gunung Merapi naik ke level 3 atau Siaga pada 5 November 2020, ratusan warga dievakuasi di tempat pengungsian. Mereka berasal dari 4 kabupaten di sekeliling Gunung Merapi.

Untuk Kabupaten Boyolali saja, dari hasil inventarisasi yang dilakukan BPBD setempat, jumlah penduduk dari 3 desa yakni Desa Tlogolele, Desa Klakah dan Desa Jrakah yang harus dievakuasi adalah 9.353 Jiwa dengan jumlah kelompok rentan yang harus dipriortaskan untuk dievakuasi sebanyak 1.005 jiwa.

Selain itu, ada 2.324 ekor ternak milik masyarakat dan 546 unit kendaraan.

Baca Juga: Punya Banyak Manfaat, Para Pencari Kerja Dianjurkan untuk Ikut Program Kartu Prakerja

Dari data yang diperoleh Kabar Joglosemar dari Pusdalops-PB-PB BNPB yang dibenarkan oleh Kabag Humas Pemkab Sleman Dra Shavitri Nurmala Dewi MA, Minggu (8/11/2020), untuk keperluan evakuasi dan penampungan pengungsi, upaya yang dilakukan BPBD dan Tim Gabungan Boyolali adalah mempersiapkan jalur evakuasi untuk warga yang sudah dilaksanakan sejak awal dan menetapkan titik kumpul evakuasi.

Selain itu, melakukan gladi lapang terkait pelaksanaan evakuasi, dapur umum dan evakuasi ke desa bersaudara yang sudah disepakati dari awal. Dan melakukan sosialisasi terkait implementasi sister village di masa pandemi antara Desa Tlogolele (Boyolali) dengan Desa Mertoyudan dan Desa Bumirejo Kabupaten Magelang pada 4 Nopember 2020.

Baca Juga: Pakem Mulai Lakukan Pendataan Warga Lereng Gunung Merapi Setelah Statusnya Ditingkatkan Jadi Siaga

Kemudian, melakukan sosialisasi terkait implementasi sister village di masa pandemi antara desa Klakah (Boyolali) dengan Desa Gantang Kabupaten Magelang pada 5 November 2020.

Selanjutnya dilakukan dropping logistik (bahan pangan dan masker) ke TPPS di Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah, menempatkan alat transpor (truk) untuk siap melakukan evakuasi di Desa Klakah, melaksanakan updating pendataan penduduk termasuk yang rentan usia, ternak di KRB III dan termasuk kendaraan dan menyampaikan informasi agar masyarakat tidak panik, namun menghimbau warga supaya mengantisipasi terjadinya kenaikan status Gunung Merapi agar dapat mempersiapkan diri melaksanakan evakuasi.

Baca Juga: Nama Gisel Trending di Twitter, Ada Apa?

Untuk itu, perlu dilakukan koordinasi/konsolidasi renkon menjadi Renops dengan pemangku kepentingan. Kemudian, menyapkan sSarana dan prasarana komunikasi radio (informasi perkembangan).

Sementara itu, di Kabupaten Magelang total warga yang harus dievakuasi adalah 635 jiwa dengan kelompok rentan terdiri dari balita 168, anak-anak 228, lansia 60, ibu hamil 25, menyusui 7 dan disablitas 17 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Dukun, Desa Ngargomulyo, Desa Krinjing dan Desa Paten.

Sedangkan jumlah warga yang harus dievakuasi di Kabupaten Klaten total 75 KK dengan rincian balita 9 orang, lansia 21 orang dan disabilitas 1 orang. Mereka berasal dari Desa Tegal mulyo, Desa Sidorejo dan Desa Balerante di Kecamatan Kemalang.

Baca Juga: Pamong Desa dan Tenaga Borongan pun Terima Bantuan Subsidi Gaji dari Pemerintah

Di Kabupaten Sleman, disediakan 12 barak dan bangunan milik pemerintah yang difungsikan sebagai barak 23 gedung (seperti aula balai desa, gedung sekolah, balai latihan dan sebagainya) dipersiapkan untuk pengungsian.

Barak tersebut tersebar di 4 kecamatan yakni Cangkringan, Pakem, Turi, Ngemplak, tidak di zona orange dan merah (Cangkringan).

Penggunaan barak disesuaikan dengan protokol virus Corona dengan penggunaan hanya 50 persen kapasitas tampung. Barak dilengkapi tempat cuci tangan dan menerapkan protokol kesehatan.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler