KABAR JOGLOSEMAR - Sebanyak ribuan orang di Bangladesh langgar aturan lockdown di wilayah mereka demi melihat seekor sapi.
Rupanya gambar seekor sapi yang viral di media sosial memancing ketertarikan warga di Bangladesh untuk melihat sapi yang bernama Rani.
Dikutip dari ABC News, meskip transportasi nasional ditutup karena lockdown, banyak orang berbondong-bondong naik becak ke pertanian di Charigram yang letaknya 30 kilometer barat daya Dhaka.
Yang membuat sapi bernama Rani ini istimewa lantaran hewan tersebut hanya setinggi 51 sentimeter. Pemiliknya mengklaim itu adalah yang terkecil di dunia.
Baca Juga: PPKM Darurat, DIY Tekan Mobilitas Warga Hingga Turun 30 Persen
Tentu saja sapi kerdil berusia 23 bulan itu menjadi bintang media, dan disorot sejumlah surat kabar dan stasiun televisi.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini dalam hidup saya. Tidak pernah," kata Rina Begum, seorang warga dari kota tetangga seperti dikutip dari ABC News pada Jumat, 9 Juni 2021.
Berdasarkan kabar, Rani memiliki panjang 66 sentimeter dan berat hanya 26 kilogram, namun pemiliknya mengatakan itu 10 sentimeter lebih pendek dari sapi terkecil di Guinness World Records.
M A Hasan Howlader, manajer peternakan Shikor Agro, menggunakan pita pengukur untuk menunjukkan kepada puluhan warga bagaimana sapi Rani mengalahkan rekor Manikyam, seekor sapi di negara bagian Kerala di India yang saat ini memegang rekor dunia.
Baca Juga: Kemenag Buka Pendaftaran CPNS 2021, Berikut Syarat dan Tahapan Pendaftaran CPNS Kemenag
"Orang-orang datang jauh meskipun ada penguncian coronavirus. Sebagian besar ingin berfoto selfie dengan Rani," kata Howlader kepada AFP.
Dia menyebut bahwa Guinness World Records telah menjanjikan keputusan pencatatan rekor dalam tiga bulan.
"Lebih dari 15.000 orang telah datang untuk melihat Rani dalam tiga hari terakhir saja," katanya.
"Jujur saja, kami lelah."
Baca Juga: Alasan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Konsumsi Narkoba, Ini Tanggapan Polisi
Mereka sendiri mengaku tak menduga dengan antusiasme warga yang datang di wilayah di Bangladesh itu hanya demi menyaksikan sapi kerdil di tengah situasi yang seharusnya lockdown.
"Kami tidak mengharapkan minat yang begitu besar. Kami tidak berpikir orang akan meninggalkan rumah mereka karena situasi virus yang memburuk. Tetapi mereka datang ke sini berbondong-bondong," kata manajer itu. ***