KABAR JOGLOSEMAR - Keberhasilan dalam membudidayakan anggrek sangat ditentukan oleh jenis media tanam. Tidak semua jenis anggrek cocok ditanam di media yang sama.
Seperti jenis anggrek ekor tupai atau ada pula yang menyebut anggrek buntut bajing
(rhynchostylis retusa).
Jenis anggrek dengan bunga yang indah menyerupai ekor tupai ini lebih tepat dan cocok ditanam atau ditempel di pohon. Anggrek jenis ini tidak cocok ditanam di media lain, seperti pot.
Baca Juga: Begini Mekanisme Pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Kemendikbud bagi Guru Honorer/PTK Non PNS
"Anggrek ekor tupai kurang bagus ditanam di pot. Anggrek jenis ini lebih suka ditempel di kayu atau papan," kata Bambang Febrianto,salah satu pembudidaya anggrek hutan di Hutan Wisata Bukit Neba,
Desa Gisting Atas, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Lampung, kepada Kabar Joglosemar melalui layanan pesan whatsapp, Rabu (18/11/2020).
Baca Juga: Login info.gtk.kemdikbud.go.id Cek Penerima BLT Guru Rp 1,8 Juta Lengkap dengan Cara dan Syarat
Bambang Febrianto mengatakan, karena anggrek ekor tupai hidupnya di hutan maka pupuk yang diberikan harus mengandung banyak nutrisi. Karena di alam memang semua anggrek sudah cukup nutrisinya yang berasal dari kotoran hewan, sehingga ketika dibudidayakan perlu tambahan nutrisi.
"Bisa organik atau non organik. Karena kalau kita tanam, sudah gak ada lagi hewan/ kotoran tumbuhan yang bisa dijadikan nutrisi, seperti di alam atau hutan," kata Bambang Febrianto.
Sedyo Utomo, salah satu penghobi anggrek, seperti dikutip Kabar Joglosemar dalam akun facebooknya mengatakan bahwa anggrek ekor tupai banyak tumbuh di hutan. Selain bunganya yang indah, bentuknya juga unik dan warna bunganya eksotis.
Hal ini membuat banyak orang yang suka mengoleksi dan merawatnya. Menurut Sedyo Utomo, untuk merawat anggrek jenis ini tidak terlalu sulit. Biasanya retusa anggrek spesies ini menyukai tempat yang lembab tapi kena sinar matahari atau tempat yang terang sebagaimana di habitat aslinya yakni di hutan.
Ia pun membagikan pengalamannnya cara menanam anggrek jenis ini, yakni :
1. sediakan pot tanah atau pun pot plastik dan digantung
2. sediakan arang atau pakis
3. atau tempel pada pohon. Juga bisa pada papan pakis
4. Gantungan pada tempat yang teduh dan sirkulasi udara lancar
5 . Anggrek ini tidak terlalu membutuhkan nutrisi buatan karena di alam bebas hanya memperoleh nutrisi alami berupa udara debu embun lumut serta air hujan dan kotoran binatang yang jatuh
Namun, Bambang Febrianto mengoreksi poin nomor 5. Menurut Bambang, dari pengalamannya anggrek jenis ini justru sangat membutuhkan nutrisi kalau ditanam sendiri atau dibudidayakan. Nutrisi tersebut bisa organik atau non organik.
"Karena saat tumbuh dan hidup di hutan, anggrek ekor tupai sudah banyak mendapat nutrisi dari kotoran hewan yang jatuh," kata Bambang Febrianto.***