Relawan Kemanusiaan dari Luar Sleman Belum Boleh Bergabung untuk Penanganan Bencana Merapi

- 18 November 2020, 13:37 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /merapi.bgl.esdm.go.id

KABAR JOGLOSEMAR - Ketua Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman (FKKRS) Yoga Nugraha menyatakan, hingga pekan ketiga ditetapkannya Merapi berstatus siaga level 3, pihaknya terus melakukan koordinasi internal.

Khususnya, bersama relawan-relawan desa yang selama ini tergabung dalam wadah desa tangguh bencana (destana) di Sleman.

Baca Juga: Belum Dapat BLT Subsidi Upah BPJS Ketenagakerjaan? Kamu Bisa Lapor ke Sini

"Saat ini di Kabupaten Sleman sudah terbentuk 74 destana dari 86 desa (kalurahan) di Sleman. Dan kami saling berkoordinasi. Terlebih jika terjadi bencana," terang Yoga.

Terkait sejumlah komunitas relawan dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ingin bergabung menjadi relawan Merapi, Yoga menyatakan, untuk saat ini belum boleh bergabung.

Hal ini dilakukan untuk menjaga dinamika masyarakat juga terkait dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Sehingga mereka belum diperbolehkan masuk Sleman.

"Guna penegakan prokes COVID-19, juga mencegah kerumunan dan berkumpulnya relawan dari beragam daerah dan latar belakang pada satu titik tertentu, maka kami belum membolehkan mereka masuk Sleman," kata Yoga, saat ditemui KabarJoglosemar.com di ruang FKKRS posko utama Pakem, Rabu, 18 November 2020.

Baca Juga: 5 Syarat Dapat BSU Kemendikbud Rp 1,8 Juta untuk BLT Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan Non PNS

FKKRS mencatat ada 8 lembaga kerelawanan dari luar Sleman yang sudah mendaftar ingin bergabung. Ditambah 4 lembaga dari Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor, Jawa Barat.

Yoga terus menghimbau, semua relawan diharapkan terus standby di pos atau home base masing masing dulu.

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x