Urin Sapi Bisa Suburkan Padi, Bikin Nasi Jadi Pulen dan Wangi

- 1 November 2020, 13:48 WIB
Ilustrasi seorang petani di sawah.
Ilustrasi seorang petani di sawah. /KabarJoglosemar.com/Philipus Jehamun

KABAR JOGLOSEMAR - Selama ini urine/air kencing hewan, seperti sapi, kelinci dan kambing, dibuang begitu saja. Selain karena baunya tidak sedap/pesing, juga tampak menjijikan.

Namun, di tangan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sido Luhur Cangkring, Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, urine sapi, kelinci dan kambing, bisa menjadi pupuk yang sangat berkhasiat menyuburkan tanaman padi.

Bahkan kualitas beras/padi yang dipupuk dengan pupuk organik buatan Kelompok Tani Sido Luhur Cangkring, Tirtomoyo, Wonogiri, sangat bagus. Nasinya berbau harum/wangi dan rasanya pun sangat pulen.

Baca Juga: Pernyataan Terbaru Presiden Prancis Emmanuel Macron soal Polemik Karikatur Nabi Muhammad

Bagaimana cara membuatnya?

Aris Supriyadi yang lebih dikenal dengan panggilan Aris Klobik, Sekretaris Kelompok Tani Sido Luhur Cangkring, Tirtomoyo, Wonogiri, kepada Kabar Joglosemar.com, Sabtu (31/10/2020), mengatakan, buah-buahan yang sudah busuk, rebung, keong, rumput orok-orok/tumbuhan rerumputan, bonggol pisang dan urine sapi atau kelinci dicampur.

Lalu semua bahan tersebut dihancurkan dengan cara ditumbuk. Setelah hancur lalu ditambah dengan urine, air kelapa, air leri atau air cucian beras serta ditambah tetes tebu, kemudian dimasukkan ke dalam ember besar atau drum lalu ditutup.

Setelah 25 hari air hasil fermentasi bahan-bahan tersebut sudah bisa digunakan untuk memupuk tanaman padi maupun tanaman lainnya.

Pupuk organik tersebut diberikan saat tanaman padi baru berumur 5-10 hari dengan ukuran/takaran kurang lebih 500 militer pupuk untuk 1 liter air.

"Kami para petani ingin mengubah kebiasaan menggunakan pupuk konvensional/kimia buatan pabrik ke pupuk organik buatan sendiri. Selain untuk meningkatkan hasil produksi para sedulur petani, kawan-kawan petani ingin mengembalikan kualitas tanah seperti zaman dulu yang bebas kimia. Minimal hasilnya untuk dimakan sendiri dulu," kata Aris Klobik.

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x