Apakah ‘4 Sehat 5 Sempurna’ Masih Dipakai oleh Pemerintah? Ini Jawabannya

- 25 Januari 2021, 14:42 WIB
 Ilustrasi konsep gizi 4 Sehat 5 Sempurna yang sudah tidak dipakai
Ilustrasi konsep gizi 4 Sehat 5 Sempurna yang sudah tidak dipakai /// pixabay /pexel



KABAR JOGLOSEMAR - Hari ini, Senin (25/1) merupakan Hari Gizi Nasional atau lengkapnya Hari Gizi dan Makanan Nasional. Bicara mengenai hari gizi, adapun slogan yang sempat populer yaitu 4 Sehat 5 Sempurna.

Perlu diketahui, konsep tersebut merupakan salah satu bentuk kampanye gizi oleh pemerintah di era Soekarno.  

4 Sehat 5 Sempurna mengajak masyarakat untuk memenuhi berbagai nutrisi yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah-buah, serta susu jika mampu untuk membelinya.

Baca Juga: Anjing di Ceko Dilatih untuk Deteksi Orang yang Positif Corona

Baca Juga: Tips Menanam dan Merawat Anthurium Tusuk Konde, Primadona Baru dengan Harga Jutaan 

Sejak tahun 1952, 4 Sehat 5 Sempurna telah menjadi pilar utama pemerintah dalam menanggulangi permasalahan gizi yang kala itu dinilai buruk.

Adanya konsep tersebut telah tertanam melekat kepada masyarakat untuk menjadi bekal ataupun prinsip utama bila menginginkan hidup sehat.

Sebenarnya 4 Sehat 5 Sempurna terinspirasi dari konsep yang telah ada sebelumnya yaitu Basic Four di Amerika Serikat pada tahun 1940-an.

Baca Juga: Shopee Hadirkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 di Setiap Bulan di Shopee SMS!

Baca Juga: 6 Makanan untuk Mencegah Anemia, Ada Daging Merah Hingga Sayuran Hijau  

Kedua konsep tersebut memiliki intisari yang juga sama. Baik 4 Sehat 5 Sempurna maupun Basic Four, memiliki tujuan agar masyarakat mengkonsumsi beraneka ragam jenis makanan sebagai kebutuhan gizinya.

Kala itu, konsep 4 Sehat 5 Sempurna diharapkan mampu memperbaiki tingkat gizi di Indonesia. Meskipun demikian, saat ini konsep tersebut sudah tidak lagi relevan.

Bukan tanpa sebab, ternyata 4 Sehat 5 Sempurna tidak lagi membuahkan hasil yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dalam laporan tahun 2019 oleh Data Human Development Index (HDI) yang diterbitkan United Nation Development Programme (UNDP).

Baca Juga: Muncul Rumor Tak Ada iPhone 13 karena Angka Keramat

Baca Juga: Viral Video Pria Buang Telur Ayam ke Lahan Kosong, Ternyata Ini Sebabnya

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Indonesia berada ke-111 dari 189 negara. Data tersebut termasuk tingkat kemajuan Gizi di Indonesia.

Tak hanya itu, konsep 4 Sehat 5 Sempurna di era Soekarno juga memiliki kepentingan politik tersendiri. Lahirnya konsep tersebut sebenarnya dilatarbelakangi oleh impian Presiden RI pertama ini untuk melakukan swasembada pangan.

Hingga tahun 1990, akhirnya para pakar gizi menyadari ketidakefektifan dari konsep 4 Sehat 5 Sempurna.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling di Wilayah Sleman beserta Lokasi dan Syarat Dokumen

Baca Juga: Bunyi Ledakan di Buleleng Bali, LAPAN: Diduga Ada Asteroid Jatuh

Selanjutnya, konsep tersebut telah diganti dengan Pedoman Gizi Seimbang (PGS). PGS pada dasarnya memiliki empat buah pilar untuk diterapkan pada konsumsi makanan sehari-hari.

Meskipun terdengar sama dengan 4 Sehat 5 Sempurna, namun PGS lebih menekankan pada takaran dan mengaturnya berdasarkan, usia, jenis kelamin, serta kriteria-kriteria lainnya. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x