Waspada 10 Penyakit Setelah Bencana Banjir, dari Penyakit Kulit hingga Demam Berdarah

- 19 Januari 2021, 13:42 WIB
ilustrasi diare
ilustrasi diare //pixabay/derneumann

 

KABAR JOGLOSEMAR- Bencana banjir yang mulai terjadi di beberapa daerah di Indonesia karena intensitas hujan yang tinggi, memiliki dampak pada banyak hal terutama pada kesehatan.

Salah satu dampak yang ditimbulkan setelah banjir datang adalah ancaman berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan.

Berikut 10 penyakit yang timbul setelah banjir surut.

Baca Juga: Soal Vaksin COVID-19, Natalius Pigai: Jangan Salah Langkah, Jangan Memaksa

1. Penyakit Kulit

Banyak penyakit yang timbul setelah banjir salah satunya adalah penyakit kulit.  Penyebab muncul penyakit kulit adalah adanya bakteri E. Coli yang dibawa oleh air banjir. 

Gejala yang timbul biasanya berupa bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal. Jika tidak segera ditangani, bercak merah tersebut bisa melebar ke bagian kulit lainnya.

2. Diare

Lingkungan yang tidak langsung dibersihkan pasca banjir, dan kontaminasi bakteri yang terbawa oleh banjir pada makanan, dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya diare. 

Baca Juga: Mengenal Gangguan Kecemasan 'Anxiety Disorder' pada Artis Korea, dari Penyebab hingga Gejalanya

Gejala diare cukup bervariasi, mulai dari sakit perut singkat dengan Buang Air Besar (BAB) tidak terlalu encer, hingga kram perut hebat yang disertai intensitas BAB yang cukup tinggi dengan disertai keluarnya lendir dan darah.

Penyakit ini tidak boleh dianggap remeh karena data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa setiap tahunnya ada hampir 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia meninggal akibat diare.

Sebanyak 8,5 persen dari angka tersebut adalah anak-anak dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kristen Gray, WNA yang Ajak Bule Pindah ke Bali saat Pandemi Diperiksa Imigrasi

Baca Juga: Soal Vaksin COVID-19, Natalius Pigai: Jangan Salah Langkah, Jangan Memaksa

3. Kolera

Penyakit kolera disebabkan oleh minuman dan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio Cholerae.

Penyakit ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan diare, yaitu tingginya intensitas BAB. Bedanya, pada kolera biasanya disertai muntah-muntah.

4. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira, yang biasa ditularkan melalui hewan.

Bakteri tersebut biasanya memasuki tubuh lewat kulit, melalui luka terbuka dan memar, atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor yang mengandung bakteri leptospira.

Baca Juga: Mobil Dinas Jokowi Terobos Banjir di Kalimantan Selatan, Netizen Malah Bahas Soal Ibukota Baru

Gejala penyakit ini adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, dan pendarahan di paru-paru. Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kematian.

5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyakit lain yang juga mengintai usai banjir adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. 

Gejala umumnya mirip seperti flu, yaitu batuk dan demam yang disertai sesak napas. Penularan ISPA terbilang cukup mudah, karena dapat ditularkan melalui air liur, darah, dan udara.

Baca Juga: WhatsApp Pasang Iklan di Satu Halaman Koran, Minta Pengguna Tidak Beralih

Baca Juga: Transfusi Plasma Konvalesen Efektif Sembuhkan Pasien COVID-19

6. Malaria

Air yang menggenang saat banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Saat itulah nyamuk penyebab malaria mulai merajalela.

Malaria disebabkan oleh parasit jenis plasmodium. Parasit itu masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina.

Gejala penyakit ini adalah demam tinggi yang disertai rasa lemas. Jika tidak segera mendapat penanganan, malaria dapat berakibat fatal, karena parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita akan mengganggu pasokan darah ke organ vital.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

7. Demam Berdarah (DB)

Sama seperti malaria, penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh gigitan nyamuk, yaitu nyamuk Aedes Aegypti.

Demam berdarah juga tergolong penyakit serius dan mematikan jika tidak segera ditangani. 

Pada bayi dan anak-anak, gejala awal yang timbul adalah demam yang disertai ruam pada kulit.

Sementara pada orang dewasa, gejala dapat berupa demam yang disertai nyeri otot, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, dan gejala-gejala lainnya.

Baca Juga: WhatsApp Pasang Iklan di Satu Halaman Koran, Minta Pengguna Tidak Beralih

8. Demam Tifoid (Tipes)

Demam tifoid (typhoid) merupakan infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam kotoran hewan, yang menginfeksi melalui air dan makanan yang telah terkontaminasi. 

Penyakit ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit kepala, mual, demam, diare, dan hilangnya nafsu makan.

9.Influenza

Suhu dingin saat banjir menyebabkan daya tahan tubuh melemah, sehingga virus pembawa penyakit flu mudah menyerang. Penyakit ini diawali dengan demam, badan terasa pegal dan linu, kemudian timbul batuk dan pilek. 

Baca Juga: 10 Hal yang Harus Dilakukan saat Terjadi Erupsi Gunung Api

Baca Juga: Jokowi Temui Pengungsi hingga Mobil Dinasnya Terjang Banjir di Kalimantan Selatan Bikin Gagal Fokus

Kunci untuk mencegah flu adalah menjaga badan tetap hangat. Selain itu, perbanyak minum air putih hangat dan vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

10.Hepatitis A

Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang bisa terbawa oleh air banjir. Serangan virus akan menimbulkan infeksi akut pada hati. 

Gejala awal antara lain berkurangnya nafsu makan, muntah, sakit perut, mual, mudah lelah, flu, demam, sakit kuning. Penyakit ini sering kali menyerang anak-anak, oleh karena itu saat banjir tiba jangan biarkan anak-anak bermain air banjir.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah