5 Faktor Gaya Hidup Penyebab Sakit Jantung,ada Merokok hingga Kebiasaan Buruk

6 Juli 2021, 18:44 WIB
ILUSTRASI : Serangan jantung menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang, namun hal ini dapat dihindari dengan menerapkan beberapa pola hidup yang sehat /Pixabay/Pexels

KABAR JOGLOSEMAR - Penyakit jantung adalah penyakit yang bisa sangat berbahaya karena dapat menimbulkan serangan jantung dan kematian mendadak.

Serangan jantung terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung.

Baca Juga: Mulai Hilang Fokus? Lakukan 7 Hal Ini Untuk Kembalikan Fokus

Penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner, yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang memasok darah ke jantung (pembuluh darah koroner), akibat timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.

Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa kolesterol tinggi bisa membuat seseorang berisiko terkena sakit jantung.

Baca Juga: Suga dan JHope BTS Tunjukkan Jadi Fanboy Sejati Lee Hyun

5 Gaya Hidup Penyebab Sakit Jantung:

1. Merokok

Orang yang merokok memiliki risiko penyakit jantung yang meningkat secara signifikan. Nikotin mengonstruksi (membengkak dan membekukan) pembuluh darah Anda.

Selain itu, karbon monoksida yang dihisap dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah sehingga membuatnya lebih rentan terhadap aterosklerosis.

Serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok daripada bukan perokok, namun perokok pasif yang terus-menerus terekspos asap rokok juga berisiko terserang penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Beri Komentar Menohok Soal Jerinx yang Lapor Polisi Gara-gara Akun IG

2. Keturunan Biologis

Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dikaitkan dengan tingginya risiko penyakit jantung koroner, terutama jika kerabat dekat menderita penyakit jantung pada usia dini.

Risiko akan semakin besar apabila ayah atau saudara laki-laki didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika ibu atau saudara perempuan Anda yang mengidap penyakit itu sebelum usia 65 tahun.

Selain itu, orang tua yang terserang penyakit jantung, kemungkinan besar anaknya juga akan berpeluang terkena penyakit jantung juga.

Wanita yang mendapatkan menstruasi pertama sebelum mereka berusia 12 tahun atau mereka yang berhenti mengalami menstruasi sebelum usia 47 juga lebih cenderung mengalami stroke serta penyakit jantung.

Baca Juga: Kepala Daerah Diminta Agar Penyaluran Bansos Dipercepat Selama PPKM Darurat, Salah Satunya BLT DD

Risiko pada wanita juga meningkat jika dia pernah mengalami keguguran atau menjalani pengangkatan ovarium.

Jumlah anak pun juga dianggap berpengaruh terhadap risiko terserang penyakit jantung. Dengan alasan bahwa selama wanita hamil, jantung akan semakin membesar, hormon tidak seimbang, dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

Hal inilah yang diduga semakin banyak anak berisiko memicu penyakit jantung.

3. Pola Makan tidak Sehat

Diet tinggi lemak, gula, dan kolesterol dapat berkontribusi pada pengembangan penyakit jantung seperti aterosklerosis.

Mengonsumsi terlalu banyak garam juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang memiliki peran tinggi terhadap kejadian serangan jantung.

Di sisi lain, makan makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mengurangi risiko Anda terkena penyakit jantung.

Baca Juga: Beri Tips Proning Untuk Pasien Covid-19 yang Lakukan Isoman, Ridwan Kamil Malah Disalahkan Netizen

4. Usia

Semakin bertambahnya usia akan meningkatkan risiko kerusakan dan penyempitan arteri. Selain itu, kerja otot jantung melemah atau menebal seiring bertambahnya usia.

Pria berisiko tinggi mengalami serangan jantung setelah usia 45 tahun, sedangkan wanita biasanya setelah menopause

5. Kebersihan Buruk

Baca Juga: Beredar Kabar 63 Pasien COVID-19 Meninggal Kehabisan Oksigen, RSUP Dr Sardjito Beri Klarifikasi

Bila Anda tidak mencuci tangan secara teratur, Anda lebih berisiko terkena bakteri dan virus yang dapat menyebabkan infeksi jantung, terutama jika Anda sudah memiliki kondisi jantung.

Kebersihan gigi yang buruk juga dapat menyebabkan penyakit jantung, terutama infeksi jantung.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler