Menyusuri Jejak Sejarah Studio Musik Tertua di Museum Lokananta

- 12 Desember 2020, 17:17 WIB
Koleksi piringan hitam Museum Lokananta
Koleksi piringan hitam Museum Lokananta /Kabar Joglosemar/Windy Anggraina

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Natal Terbaru 2020 yang Cocok untuk WA

Sementara itu, Yuda pengunjung Museum Lokananta mengungkapkan rasa penasaranya berkunjung ke studio musik pertama di Indonesia ini karena tertarik ingin mengetahui sejarah industri musik dari masa ke masa.

"Saya tertarik datang ke Museum Lokananta karena nilai historisnya yang panjang. Museum Lokananta adalah bagian sejarah awal mula adanya industri musik sebelum industri musik berkembang pesat diera digitalisasi seperti sekarang," tambahnya.

Di dalam museum, pengunjung bisa berkeliling sepuasnya untuk melihat sejarah perkembangan alat-alat rekaman musik dari jaman dahulu hingga sekarang.

Misalnya saja, terdapat ruangan khusus untuk memamerkan mesin quality control keluaran tahun 1980, pattern generator tahun 1980, mesin pemotong pita tahun 1980, VHS Video Recorder tahun 1990, pemutar piringan hitam tahun 1970, hingga power amplifier tahun 1960.

Yang paling istimewa, Anda juga akan menemukan pemutar piringan hitam antik keluaran London dan Swiss. Pemutar piringan hitam bermerek Lenco dan Garrard ini masih terlihat bagus dan terawat.

Baca Juga: Ada BLT BPJS Ketenagakerjaan hingga Bansos BST, Ini Daftar Bantuan yang Diperpanjang Tahun 2021

Setiap koleksi barang di Museum Lokananta tak ubahnya seperti emas yang terkubur. Buat Anda pecinta musik vinyl, pasti betah berlama-lama melihat penyimpanan koleksi piringan hitamnya.

Lima rak terbuat dari besi berjajar menampung ribuan piringan hitam dari puluhan tahun yang lalu.

Koleksi piringan hitam seperti Waldjinah, Orkes Aneka Warna, Orkes Kerontjong Tjendrawasih, dan Zaenal Combo, bisa Anda dengarkan dengan kualitas terbaik.

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah