KABAR JOGLOSEMAR - Ungkapan dalam Bahasa Indonesia ada beragam, seperti keras hati, buah bibir, panjang tangan, dan lain sebagainya.
Ungkapan atau sering disebut idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang menghasilkan arti baru.
Oleh karena itu, gabungan kata atau ungkapan tersebut tidak bisa diartikan secara masing-masing. Ungkapan biasanya bersifat kiasan atau bukan makna sebenarnya.
Baca Juga: MUI Usulkan PPKM Dilonggarkan, Begini Tanggapan Menkopolhukam
Pemakaian ungkapan dalam percakapan sehari-hari menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia memiliki keragaman dan kekayaan.
20 contoh ungkapan Bahasa Indonesia beserta contoh kalimat.
1. Dengan berat hati Pak Kades mengatakan bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal (terpaksa).
2. Hati Sinta berbunga-bunga karena diterima di Sekolah Menengah Atas Negeri pilihannya. (senang sekali).
3. Ia sangat emosi dan menjadi gelap mata sehingga tidak mendengar lagi nasihat orang tua. (lupa diri).
4. Budi sudah lepas tangan atas apa yang terjadi pada teman kerjanya. (tidak peduli/tidak bertanggung jawab).
Baca Juga: Kemensos Percepat Salurkan BST, BPNT Atau Kartu Sembako dan PKH
5. Orang yang bermuka dua tidak akan mudah mendapat teman. (suka bohong).
6. Tante Ria tengah berbadan dua. (hamil).
7. Kaca mata tebalnya menunjukkan bahwa ia kutu buku. (hobi membaca).
8. Keadaan anak Pak Kades menjadi buah bibir di desa. (bahan pembicaraan)
9. Anak yang panjang tangan tidak akan mudah dipercaya. (suka mencuri)
10. Karyawan malas sama saja makan gaji buta. (menerima gaji tapi tidak bekerja dengan baik).
11. Orang yang banyak alasan pandai bersilat lidah. (memutarbalikkan perkataan).
12. Meskipun kecewa, dengan besar hati ia menerima kekalahannya. (sabar/iklas).
13. Budi terkenal di kampungnya karena ringan tangan kepada siapa saja. (suka membantu).
14. Masih muda jangan hanya berpangku tangan. (malas)
15. Saat tahu bahwa ia salah, ia hanya bisa gigit jari. (tidak mendapat apa-apa).
16. Jangan mau dijadikan kambing hitam atas kesalahan orang lain. (orang yang disalahkan).
17. Meskipun sudah berkali-kali ketahuan mencontek tetap saja ia tebal muka. (tidak tahu malu).
18. Ratih adalah anak semata wayang kedua orang tuanya. (anak tunggal/anak satu-satunya).
19. Zaman sekarang harus patuh hukum tidak berlaku lagi hukum rimba. (siapa yang kuat dia yang berkuasa).
20. Menjadi wasit haruslah tidak boleh berat sebelah. (bersikap tidak adil).