Data Ketenagakerjaan dari Pusat Sampai Daerah Terintegrasi dalam Satu Data Sisnaker

- 6 November 2020, 10:05 WIB
Pendaftaran Pelatihan Kartu Prakerja gelombang 10 akan ditutup 2 hari lagi.
Pendaftaran Pelatihan Kartu Prakerja gelombang 10 akan ditutup 2 hari lagi. /prakerja.go.id

KABAR JOGLOSEMAR - Data ketenagakerjaan dari pusat sampai daerah akanterintegrasi dalam Sistem Inormasi Ketenagakerjaan (Sisnaker).

Data ketenakerjaan dari berbagai kementerian tersebut akan dikelola Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan hal itu, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: Ini Merk Kosmetik dari Prancis yang Banyak Dipakai Perempuan Indonesia, untuk Wajah hingga Rambut

Menurut Samuel yang dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman resmi kominfo.go.id, peluncuran satu data ketenagakerjaan tersebut merupakan salah satu tahapan dalam menjawab proses pembuatan konsep Satu Data Indonesia. 

Hal ini sesuai dengan rencana Kementerian Kominfo untuk membangun Data Center Nasional untuk segala macam (data) dan bisa terintegrasikan semua.

Samuel mengaku Kominfo punya peran dalam melakukan integrasi dan Interoperabilitas. Dengan demikian, program satu data Indonesia ketenagarkerjaan itu lintas kementerian.

Dikatakan, peran Kominfo sendiri adalah menyiapkan data-data ini agar bisa terintegrasikan dan menyiapkan tempat untuk melakukan penyimpanan.

Sementara Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan selain sumber daya teknologi dan sumber daya manusia yang kompeten dan produktif, data juga kini menjadi daya dorong baru bagi perkembangan industri.

Baca Juga: Sering Tidak Disadari, Ini 10 Produk Prancis yang Dipakai Masyarakat Indonesia Sehari-hari

Tanpa basis data yang andal, setiap upaya improvisasi kebijakan hanya bakal berujung pada kesia-siaan, karena output yang berkualitas tinggi pasti memerlukan input yang bermutu tinggi pula sekaligus sebagai proses atau pengolahan yang unggul.

Dikatakan, semua hal itu sulit bisa terwujud jika tidak disertai rujukan data yang kuat, sehingga urusan data tidak bisa dikesampingkan.

"Untuk mencapai hasil kebijakan yang efektif dan efisien dibutuhkan data yang detail dan rinci terkait seberapa besar dan efektif kontribusi yang sudah kita sumbangkan terhadap hasil yang ingin kita capai,” kata Ida Fauziyah.

Ida memberi contoh kebutuhan data yang andal berkaitan dengan supply dan demand pasar kerja.

Karena masih belum sempurna mengakibatkan permasalahan seperti pengangguran dan mismatch antara kompetensi pekerja dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja masih sulit diatasi.

Baca Juga: Terungkap Jadwal BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang Kapan Cair, Langsung Cek Penerima Lewat Link Ini

“Tentu kita sudah mulai bekerja dan akan terus bekerja bagaimana mengupayakan data yang tervalidasi dengan baik,” kata Menaker.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah