Sekitar September 2020, proses pengadilan penyerangan di kantor Majalah Charlie Hebdo pada 2015 lalu kembali bergulir.
Di bulan yang sama itulah, penerbit majalah satir itu kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Sempat ada aksi protes yang dilayangkan kepada kantor lama majalah itu.
Tak lama berselang, pada 2 Oktober 2020 lalu. Macron menyampaikan pidato soal separatisme islamis. Dalam pidato yang panjang itu, ia menyebut banyak hal termasuk krisis yang terjadi di sana.
Baca Juga: Berita Duka, Dalang Kondang Asal Jogja Ki Seno Meninggal Dunia
Baca Juga: Ini 6 Syarat Karyawan Bisa Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2
"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini di seluruh dunia, kita tak hanya melihat hal ini di negara kita saja" ungkap Macron seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters.
Sekitar 2 minggu berselang, tepatnya pada 16 Oktober 2020, Samuel Paty, seorang guru sejarah ditemukan tewas terbunuh oleh remaja imigran.
Samuel Paty sendiri diketahui sempat mengajar di kelas soal kebebasan berpendapat dengan menunjukkan kartun Nabi Muhammad sebagai contohnya.
Penghormatan untuk Paty digelar dan dihadiri oleh Macron. Dilansir dari France 24 kala itu, di hadapan sekitar 400 tamu di Universitas Sorbonne.
Baca Juga: Tak Sekadar Beri Pelatihan, BLK Juga Salurkan Tenaga Kerja