Dirundung Polemik Boikot Prancis, Emmanuel Macron: Saya Akan Selalu Membela di Negara Saya

- 1 November 2020, 13:16 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron
Presiden Prancis, Emmanuel Macron /Instagram/@emmanuelmacron

Macron pun mengacu pada penerbitan ulang karikatur oleh majalah Charlie Hebdo baru-baru ini untuk menandai pembukaan persidangan atas serangan mematikan terhadap stafnya pada tahun 2015 ketika kartun publikasi yang berbasis di Paris dikutip sebagai alasan penyerangan tersebut.

Presiden telah membela "hak untuk menghujat" di bawah hak kebebasan berbicara pada saat republikasi pada bulan September, beberapa minggu sebelum ia mendapat reaksi keras dari para aktivis Muslim pada tanggal 2 Oktober lalu.

Pada tanggal 2 Oktober waktu itu, Presiden Prancis itu mengatakan pidatonya bahwa Islam "dalam krisis global" dan diumumkan rencananya untuk mereformasi Islam agar lebih sesuai dengan nilai-nilai republik negaranya.

Baca Juga: NIK KTP Tidak Ada di eform.bri.go.id/bpum, Ini Cara Tetap Bisa Cairkan BLT Banpres UMKM Rp 2,4 Juta

"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia," ungkap Macron pada 2 Oktober 2020 lalu seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters.

Macron pun mengulangi pendiriannya tentang kartun tersebut setelah seorang guru Prancis, yang menunjukkan karikatur kepada murid-muridnya di kelas selama diskusi tentang kebebasan berbicara, dipenggal oleh penyerang pada 16 Oktober. ***

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Reuters Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah