Rusia Jadi Negara Pertama Beri Persetujuan Vaksin, Peneliti: Saya Pikir Itu Sembrono

- 12 Agustus 2020, 14:39 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /

"Saya tahu ini bekerja cukup efektif, membentuk kekebalan yang kuat, dan saya ulangi, ia telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan," kata Putin di televisi pemerintah pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Menanggapi hal itu, seorang pakar di Institut Genetika Universitas College London, Francois Balloux, menganggap bahwa itu adalah sebuah keputusan yang terkesan sembrono.

“Vaksinasi massal dengan vaksin yang diuji secara tidak tepat adalah tidak etis,” katanya.

"Masalah apa pun dengan kampanye vaksinasi Rusia akan menjadi bencana baik melalui efek negatifnya pada kesehatan, tetapi juga karena itu akan semakin menghambat penerimaan vaksin di masyarakat," lanjut dia.

Komentarnya digaungkan oleh Danny Altmann, seorang profesor Imunologi di Imperial College London. Dia juga berpendapat yang sama terkait keputusan Presiden Vladimir Putin itu.

"Kerusakan tambahan dari pelepasan vaksin yang kurang dari aman dan efektif akan memperburuk masalah kita saat ini yang tidak dapat diatasi," kata Danny Altmann seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari AP News dalam sebuah pernyataan Selasa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini 12 Agustus 2020, Leo Butuh Perubahan dan Aquarius Dimabuk Cinta

Ia menambahkan, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan semua kandidat vaksin harus melalui tahap pengujian penuh sebelum diluncurkan.

Para ahli telah memperingatkan bahwa vaksin yang tidak diuji dengan benar dapat menyebabkan bahaya dalam banyak hal - mulai dari merusak kesehatan hingga menciptakan rasa aman yang palsu atau merusak kepercayaan pada vaksinasi.

Ketika Rusia lebih dahulu menyatakan persetujuan vaksin, lebih dari setengah lusin pembuat obat di seluruh dunia sedang dalam proses melakukan uji coba manusia tingkat lanjut berskala besar terhadap potensi vaksin COVID-19 mereka.

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: REUTERS AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah