Oleh karena itu, pemerintah menetapkan kebutuhan ASN tahun 2022 untuk pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kesehatan secara nasional.
"Arah kebijakan pengadaan ASN tahun 2022 kita fokus pada pelayanan dasar yaitu guru dan tenaga kesehatan. Fokus lainnya adalah keberpihakan kepada eks tenaga honorer kategori II (THK-II)," jelas Menteri Anas.
Anas juga menyampaikan bahwa saat ini penyebaran ASN tidak merata dan masih menumpuk di kota besar. Padahal proses rekrutmen, penyebaran, dan kebutuhan tiap tahun sudah sangat transparan.
Baca Juga: KLIK Cara Daftar Subsidi Tepat MyPertamina Online, Dapatkan QR Code untuk Beli BBM Subsidi
Penyebaran yang tidak merata tersebut bukan hanya perkara jumlah saja, namun adanya fenomena ASN yang suka berpindah-pindah ketika mereka sudah masuk menjadi ASN.
Hal tersebutlah yang menjadi penyebab distribusi ASN menjadi tidak merata. Ditambah lagi, minimnya pendaftar calon ASN di daerah-daerah terpencil.
"Tetapi setelah diterima banyak yang minta pindah ke kota lain. Maka setiap tahun banyak tempat di luar Pulau Jawa yang kekurangan nakes dan guru," ujar Anas.
Baca Juga: Klaim di Sini! Tersedia Item Langka dengan Klaim Kode Redeem Free Fire Hari Ini Kamis (15/9)
Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan diskusi dengan pemda. Karena tidak mungkin ini diselesaikan oleh pemerintah pusat saja kalau tidak ada goodwill semua kepala daerah. ***