Setelah itu, Rajapaksa akan menggunakan pesawat charter dari bandara internasional kedua di negaranya di Mattala sebagai jalur alternatif lain.
Bandara ini dijelaskan sudah jarang digunakan sehingga harus mengeluarkan ongkos yang lebih banyak.
Kini Sri Lanka sedang mengalami krisis ekonomi imbas dari bangkrut pada negara Sri Lanka karena salah dalam mengelola ekonomi negara dan mengakibatkan kehabisan devisa untuk membiayai impor. Akibatnya terjadi inflasi barang, listrik dan BBM.
Keadaan yang mencekik tersebut diduga menjadi sebab protes warga Sri Lanka untuk menuntut Presiden dan menyerbu Istana Presiden.
Sempat ditahan oleh keamanan Istana Presiden namun tampaknya kewalahan sehingga pengunjuk rasa akhirnya masuk ke istana dan menikmati fasilitas beramai-ramai.***